Inflasi Oktober 2022 Lebih Rendah dari Proyeksi Awal
Rabu, 02 November 2022 16:49
Reporter : Antara
Dok. ant
JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2022 yang mengalami deflasi 0,11 persen (month to month/mtm), masih lebih rendah dibandingkan proyeksi awal, maupun inflasi sebelumnya yakni, 1,17 persen (mtm).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan adanya realisasi inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, sebab adanya dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak. Hal ini pun sejalan dengan inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) yang tidak sebesar prakiraan awal.
"Sementara itu inflasi inti tetap terjaga rendah seiring dengan lebih rendahnya dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM tersebut dan belum kuatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan," ujar Erwin dalam keterangan resminya, Selasa, 1 November 2022.
Dengan adanya perkembangan ini, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,71 persen atau lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan awal maupun inflasi IHK bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 persen.
Semakin eratnya sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, serta berbagai mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID), juga memengaruhi adanya penurunan inflasi ini.
"Untuk itu Bank Indonesia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kebijakan yang secara bersama-sama menjaga stabilitas harga sehingga mendukung daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi," ucap Erwin.
Secara keseluruhan di tahun 2022, Bank Indonesia memandang tingkat inflasi akan lebih rendah dibanding dengan perkiraan awal. Walaupun masih di atas sasaran 3 persen plus minus 1 persen.
"Sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan," tutur Erwin. (ant)