BMKG Imbau Warga Pesisir Waspada Gelombang Tinggi
Senin, 31 Oktober 2022 17:20
Reporter : Hartifiany Praisra
Dok. ant
JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan imbauan penduduk yang tinggal di kawasan pesisir dan sekitarnya untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi hingga empat meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 31 Oktober 2022.
Eko mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sementara itu di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin sekitar 5-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna dan perairan selatan Banten-Jawa Barat," ujar Eko.
Dia melanjutkan, bahwa kondisi tersebut bisa menyebabkan terjadinya peluang peningkatkan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Anambas, perairan selatan Kepulauan Natuna, perairan Pulau Sawu - Rote, Laut Sawu, perairan selatan Flores, Selat Ombai, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, serta perairan Kepuluan Talaud.
"Kondisi serupa juga bisa berpotensi terjadi di Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua," papar Eko.
Sementara itu, gelombang lebih tinggi di kisaran 2,50-4 meter berpeluang pula untuk terjadi di perairan Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan Enggano - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten - Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten - NTT, Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Natuna.
"Gelombang tinggi itu berpotensi terjadi pada 31 Oktober - 2 November 2022," jelas Eko.
Kemudian, Eko juga meminta masyarakat yang tinggal serta beraktivitas di pesisir sekitar area untuk lebih memerhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran, seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter). (ant)