WSDK, Bela Diri Perempuan yang Lahir dari Kegelisahan
Senin, 06 Februari 2023 22:52
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah

Co-Founder WSDK, Eko Hendrawan. (Digo.id/ Nadiana Tsamratul Fuadah)
BANDUNG — Women Self Defense of Kopo Ryu (WSDK) merupakan sebuah komunitas bela diri praktis yang ditujukan untuk perempuan.
Lahir sejak tahun 2006, WSDK berangkat dari kegelisahan pendiri melihat maraknya kekerasan terhadap perempuan yang terus meningkat.
Co-Founder WSDK, Eko Hendrawan menuturkan sang pendiri, Sofyan Hambally merasa tergerak untuk memberikan pelatihan bela diri terhadap perempuan setelah kejadian perempuan mengalami kekerasan di angkot sepulang pengajian, hal itulah yang melatar belakangi hadirnya WSDK.
Kemudian ia bersama mantan atlet nasional lainnya, merasa terpanggil untuk membagikan ilmu kepada para perempuan.
"Dari situ kita coba menggali, kami mantan-mantan atlet nasional, merasa terpanggil juga sudah saatnya kita menyebarkan sedikit ilmu yang kita punya untuk bisa bermanfaat kepada banyak orang, terutama perempuan," kata Eko saat ditemui oleh digo id, Sabtu, 4 Februari 2023.
Teknik yang diperkenalkan di dalam WSDK ini berasal dari racikan ilmu bela diri jiujitsu dan karate yang kemudian diramu menjadi bela diri yang ramah dengan perempuan.
Eko menuturkan, teknik-teknik yang diperkenalkan ini merupakan teknik mudah, tanpa mengurangi esensi dari kebermanfaatan teknik itu sendiri.
"Kita memperkenalkan teknik-teknik yang mudah tanpa mengurangi esensi dari kebermanfaatan teknik itu sendiri, kalau dibilang teknik yang rumit bisa membuat teknik yang sederhana dan mudah diingat," kata Eko.
Selain memperkenalkan teknik yang mudah diingat, WSDK juga memperkenalkan bagaimana alat-alat yang ada di sekitar menjadi alat yang bisa digunakan sebagai perlindungan.
Sejak awal dibuka pada tahun 2006, tidak mudah bagi WSDK mendapatkan anggota.
Banyak perempuan yang masih terbelenggu dengan pemikiran bahwa bela diri merupakan kegiatan untuk laki-laki, perempuan masih merasa belum membutuhkan pembelajaran mengenai bela diri.
WSDK melakukan edukasi terus menerus dan bergerilya turun langsung untuk mengenalkan bahwa penting perempuan melatih bela diri, hingga kemudian banyak perempuan yang datang dan sadar bahwa bela diri adalah hal yang penting.
"Masih banyak perempuan yang merasa ini tidak penting, tidak perlu, jadi dari awalnya sulit, akhirnya apa? akhirnya kita membuka dengan mengadakan gerilya ke ibu-ibu arisan, ibu-ibu pengajian, ke wartawan bahwa bela diri itu penting," kata Eko.
Akhirnya hingga saat ini WSDK sudah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Bogor, Surabaya, Bandung, Sukabumi dan tempat-tempat lainnya.
Selain itu, ribuan perempuan sudah hadir dan mendapatkan pelatihan di WSDK.
Dengan itu Eko berharap, lebih banyak perempuan yang sadar dengan kekuatan yang dimilikinya, bisa tetap waspada, dan mengetahui bahwa kejahatan bisa datang kapan saja, maka perlu ditingkatkan lagi kewaspadaannya.
"Kita ingin perempuan mulai sadar dengan kekuatan dirinya, meningkatkan lagi, menjaga marwahnya, kemudian tetap waspada, karena kejahatan bisa datang kapan saja oleh siapa saja, dan di mana saja, maka perlu kewaspadaan dengan cara mau berlatih dan mau mendorong dirinya untuk lebih menguatkan diri menggali potensi yang ada," tutup Eko.