Waspadai Benjolan dengan Ciri Tertentu Saat Periksa Payudara
Kamis, 13 Oktober 2022 21:25
Reporter : Antara

(Foto: ant)
Jakarta - Perempuan yang rutin memeriksa payudara sendiri setiap bulan untuk deteksi dini kanker harus lebih waspada ketika menemukan benjolan dengan ciri tertentu, kata spesialis bedah onkologi dari Universitas Indonesia.
"Benjolan yang terus membesar dan dalam
perabaan batasnya tidak jelas," kata Dr. dr. Sonar Soni Panigoro,
SpB(K)Onk, M.Epid, MARS, Kamis 13 Oktober 2022, menjelaskan mengenai benjolan
yang harus diwaspadai tersebut.
Dia mencontohkan permukaan yang batasnya jelas
itu serupa dengan meraba kelereng, sementara benjolan yang batasnya tidak jelas
memiliki permukaan bergerigi seperti meraba rambutan.
Perempuan juga diminta untuk waspada bila ada
cairan keluar dari puting serta timbul benjolan di tempat lain seperti ketiak.
"Sebetulnya (kalau teraba) berarti sudah
lebih dari 1-2 cm karena tangan kita tidak sensitif untuk merasakan (benjolan)
kurang dari 1 cm," katanya.
"Karena tangan tidak sensitif, kalau tidak
biasa baru 2 cm bisa teraba. Karena kanker payudara stadium 1 kurang dari 1 cm,
kalau bisa lebih kecil dari itu (ditemukan) lebih bagus," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk
aktif mendeteksi dini kanker payudara agar bila ada gangguan bisa segera
ditangani.
Meski penyakit kanker payudara lebih berisiko
pada perempuan yang sudah berumur, di mana ditemukan rata-rata pada usia 40-45
tahun, teknik pemeriksaan payudara sendiri juga sebaiknya diketahui sejak
remaja putri mulai menstruasi.
Ulangi pemeriksaan secara rutin ketika sudah
berusia kepala dua dan kepala tiga. Selain memeriksa payudara sendiri,
perempuan juga bisa memeriksa payudara secara klinis dengan bantuan tenaga
medis.
Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan
USG atau ultrasonografi yang disarankan dilakukan satu hingga dua kali dalam
setahun.
Sementara itu, alat skrining utama yang sangat
sensitif dalam mendeteksi adalah mammografi atau mammogram yang ditujukan untuk
orang berusia 40 tahun ke atas.
Walau tidak ada kelainan atau keluhan, skrining
dengan mammografi disarankan secara rutin sekali per setahun atau per dua
tahun.
Menurut Sonar, pemeriksaan mamogram diutamakan
untuk perempuan dengan usia di atas 40 tahun. Sebab, ketika usia masih di bawah
40 tahun jaringan payudara masih terlihat padat sehingga lebih sulit mendeteksi
dengan alat tersebut.
"Kalau ada kecurigaan (usia di bawah 40
tahun) bisa di-USG."
Kanker payudara juga dapat menyerang laki-laki,
tetapi proporsinya hanya 1:100. Umumnya, kanker payudara pada laki-laki
ditemukan di usia lanjut.
"Jarang di bawah 50 tahun," ujar dia.
Sonar mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola
hidup sehat dan menghindari makanan berlemak yang mempengaruhi hormon, faktor
yang terkait dengan kanker payudara.
"Bisa dari lemak sendiri atau karbohidrat,
beberapa makanan seperti itu dikurangi, manis-manis juga jangan kebanyakan.
Nasi jangan terlalu banyak, apalagi ditambah dengan mie dan kentang, semua
karbohidrat," jelas dia. (ant)