Waspada Penyebaran Monkeypox di DKI Jakarta, Ketahui Perbedaan Gejala dengan Cacar Biasa
Senin, 23 Oktober 2023 07:00
Reporter : Tim Digo.id
Foto Ilustrasi
Jakarta, DIGO.id -- Penyakit monkeypox, atau lebih dikenal sebagai cacar monyet, telah
menjadi perhatian serius di Indonesia setelah ditemukan delapan kasus di DKI
Jakarta. Namun, banyak orang masih bingung mengenai perbedaan gejala antara
monkeypox dan cacar biasa.
Dalam
penjelasannya, Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik (Alergi dan Imunologi),
Prof. dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK (K), menyatakan bahwa gejala umumnya
mirip dengan infeksi virus lainnya, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri
otot. Perbedaannya adalah bahwa 1-2 minggu setelah gejala awal ini, pada
penderita monkeypox akan muncul ruam atau blister.
"Blister
monkeypox biasanya muncul terlebih dahulu di mukosa atau mulut sebelum menyebar
ke tangan, berbeda dengan cacar biasa yang biasanya dimulai dari tubuh,"
ungkap Prof. Amin dalam wawancara dengan media.
Meskipun
begitu, Prof. Amin menjelaskan bahwa perbedaan ini bukanlah patokan pasti,
karena seringkali orang yang terinfeksi virus monkeypox dapat mengalami blister
di seluruh tubuh, dan asal mula munculnya seringkali sulit ditentukan.
"Cara
penyebaran dari awal mungkin dapat diamati, tetapi jika sudah menyebar ke
seluruh tubuh, sulit untuk diperkirakan," katanya.
Selain
itu, gejala monkeypox seringkali disertai dengan pembengkakan kelenjar getah
bening.
"Terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening regional, biasanya di ketiak, kaki, atau
selangkangan, yang tidak terjadi pada cacar biasa," tambahnya.
Prof.
Amin menjelaskan lebih lanjut bahwa pembengkakan kelenjar getah bening biasanya
bersamaan dengan munculnya blister, biasanya 1-2 minggu setelah timbulnya
demam.
"Blister
muncul dalam beberapa hari dan awalnya mungkin hanya satu atau dua, namun
lama-kelamaan bisa muncul lebih banyak, yang kemudian menjadi tanda mencurigai
monkeypox," jelasnya.
Namun,
Prof. Amin menegaskan bahwa tidak perlu panik, karena sebenarnya infeksi virus
monkeypox biasanya sembuh dengan sendirinya, kecuali jika muncul penyakit lain.
Ketika kekebalan tubuh menurun, infeksi bisa berkembang ke tempat lain, seperti
infeksi sekunder pada paru-paru. Tetapi, infeksi langsung virus monkeypox akan
sembuh dalam waktu 2-4 minggu.
Dengan
pemahaman ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap penyakit
monkeypox dan segera mencari bantuan medis jika merasakan gejala yang mencurigakan.
Kesadaran ini diharapkan dapat membantu mengendalikan penyebaran monkeypox di
Indonesia. uc/khn