Warga Sigi Diarahkan Tanam Durian dan Kelengkeng
Senin, 16 Januari 2023 10:00
Reporter : Dery Fitriadi Ginanjar
Foto: Net
SIGI, SULAWESI TENGAH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah, memberdayakan warga kurang mampu di daerah itu untuk menanam durian montong dan kelengkeng untuk memperbaiki dan meningkatkan ekonomi warga.
"Salah satu bentuk intervensi mengatasi kemiskinan di daerah jangka pendek yaitu dengan skema pemberdayaan pada sektor perkebunan dan pertanian, misalnya memberikan bantuan dan dorongan kepada masyarakat untuk menanam tanaman buah seperti Durian Musanking, kelengkeng, alpukat, kopi, dan sebagainya," ucap Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Sabtu 14 Januari 2023.
Ia menegaskan bahwa intervensi mengatasi kemiskinan daerah menjadi prioritas dalam penyelenggaraan pembangunan daerah. Intervensi itu dilakukan melalui program - program produktif yang mengacu pada visi Pemkab Sigi yakni Sigi Berdaya Saing Berbasis Agribisnis.
Lewat visi ini, lanjutnya, potensi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, menjadi andalan yang diharapkan dapat berdampak langsung pada penurunan kemiskinan daerah.
Ia mengatakan intervensi mengatasi kemiskinan jangka menengah, salah satunya dengan memberdayakan warga untuk menanam tanaman buah Durian Musanking, kelengkeng, alpukat, kopim dan seterusnya.
"Ini memang butuh tiga sampai empat tahun ke depan, namun hasilnya akan ada bagi masyarakat. Kita ketahui bahwa harga buah Durian Musanking per kilogram mencapai Rp450 ribu. Kelengkeng per kilogram mencapai Rp40-50 ribu. Nah, ini menjadi satu peluang dalam meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Pemkab Sigi, kata dia, bercita-cita menjadi daerah penyuplai logistik, termasuk buah-buahan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, pada masa mendatang.
Oleh karena itu, sebut Irwan, pada tahun 2022 Pemkab Sigi mengadakan 20.000 bibit pohon Durian Musanking, kelengkeng, alpukat, dan manggis bali.
Untuk tahun 2023 ini, kata dia, Pemkab Sigi juga akan mengadakan kurang lebih 30.000 bibit tanaman buah tersebut, yang selanjutnya diberikan kepada warga kurang mampu untuk ditanam.
"Tentu hal ini akan diikutkan dengan pembinaan kepada masyarakat, pengawasan yang dilakukan oleh dinas terkait, sehingga hasilnya bisa tercapai dengan baik sesuai dengan target, sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya di kemudian hari," ungkapnya. (ant)