CSR PIK 2 Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Ikan Teluknaga
Sabtu, 18 Januari 2025 23:17
Reporter : Tim Digo.id
program budidaya ikan/comdev PIK 2
Teluknaga, Tangerang – Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), Community Development PIK 2 terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah program budidaya ikan yang dilakukan di dua lokasi strategis, yaitu Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Salembaran Jati dan Desa Lemo. Program ini tidak hanya menjadi solusi dalam meningkatkan produksi pangan lokal tetapi juga menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Di KSM Salembaran Jati, program CSR ini berfokus pada budidaya ikan nila Bangkok merah, sebuah langkah strategis yang didukung penuh oleh PIK 2 dengan penyediaan fasilitas lengkap. Mulai dari kolam budidaya, bibit ikan unggul, hingga pakan, semua disediakan untuk menunjang keberhasilan budidaya.
Pemilihan ikan nila Bangkok merah bukan tanpa alasan. Jenis ikan ini memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan ideal untuk peternak pemula maupun berpengalaman. Ikan nila Bangkok merah dikenal tahan terhadap kondisi lingkungan yang fluktuatif, memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga dapat memberikan hasil maksimal dalam waktu singkat, mudah dipelihara dengan resistensi tinggi terhadap penyakit, memiliki permintaan pasar yang stabil dan luas, serta membutuhkan pakan yang murah dan efisien.
Setelah melalui proses budidaya yang intensif, pada 11 Januari 2025, KSM Salembaran Jati sukses melakukan panen perdana ikan nila merah dengan hasil yang memuaskan. Dari 10 kolam budidaya, yang masing-masing berisi hingga 1.000 ekor ikan nila, total hasil panen kali ini mencapai 1 kuintal, dengan ukuran rata-rata ikan 5-6 ekor per kilogram. Hasil panen ini menunjukkan potensi besar budidaya ikan nila dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.
Sementara itu, keberhasilan serupa juga dicapai oleh Desa Lemo melalui program budidaya ikan lele yang dimulai pada Agustus 2024. Dalam program ini, Kelompok Sejahtera Jaya yang berada di Desa Lemo menebar 20.000 ekor bibit lele di kolam-kolam budidaya mereka. Setelah melalui perawatan yang terencana, pada 31 Oktober 2024, panen perdana berhasil dilakukan dengan hasil mencapai 2 kuintal lele. Hasil panen ini menjadi pencapaian besar bagi masyarakat Desa Lemo yang memanfaatkan program ini untuk memperkuat ketahanan pangan lokal di wilayah mereka.
“Setelah pada bulan Agustus kemarin kita melakukan penebaran bibit sebanyak 20.000 ekor, tepat hari ini kita akan melakukan panen perdana dengan kuantitas mencapai 2 kuintal,” ujar perwakilan Community Development PIK 2 mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini.
Kepala Desa Lemo, Satria, turut menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan PIK 2 melalui program CSR ini.
“Alhamdulillah, dengan adanya program ketahanan pangan ini yang dipelopori oleh PIK 2 Agung Sedayu Group, sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Lemo, khususnya untuk anak-anak yang masih terdampak stunting. Semoga Indonesia semakin maju dan sesuai dengan mottonya, menjadi Indonesia Emas,” ujar Satria.
Program budidaya ikan ini tidak hanya berhasil meningkatkan ketahanan pangan di wilayah-wilayah tersebut tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Dengan adanya kolaborasi antara PIK 2 dan komunitas lokal, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat berupa hasil panen tetapi juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam budidaya ikan yang dapat mereka kembangkan di masa depan.
PIK 2 melalui program-program CSR-nya terus berkomitmen untuk mendukung masyarakat dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik, berkelanjutan, dan sejahtera. Program budidaya ikan ini menjadi salah satu langkah konkret yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan dan komunitas lain untuk bersama-sama membangun ketahanan pangan Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, PIK 2 yakin bahwa program-program serupa dapat terus dikembangkan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas di masa mendatang.