Wapres Proyeksikan Indonesia Jadi Ibu Kota Busana Muslim Dun
Kamis, 20 Oktober 2022 18:39
Reporter : Antara

Foto. ant
JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin berharap Indonesia menjadi ibu kota busana muslim dunia. Kesempatan ini digunakan untuk mempromosikan produk fesyen tanah air.
Harapan Ma'ruf Amin ini muncul dalam pembukaan Jakarta Muslimi Fashion Week (JMFW) 2023 di Tangerang, pada Kamis, 20 Oktober. Ma'ruf Amin mengakui saat ini ibu kota fesyen terpusan di kota besar seperti New York, London, Paris dan Milan.
"Jadi saya rasa tidak berlebihan jika kita bercita-cita menjadikan Jakarta dan kota lain di Indonesia sebagai 'Muslim Fashion Capital' dunia," kata Ma'ruf.
Wapres menyebut cara memajukan industri fesyen musim Indonesia adalah kerja dengan menggaet berbagai stakeholder. Dari mulai pemerintah, pengusaha, desainer, pesohor dan atlet yang bisa mempromosikan produk fesyen hijab di ajang olahraga internasional.
"Tentunya kita bangga menggunakan kekayaan bangsa kita sendiri dalam produk-produk fesyen kita. Ayo gunakan fesyen Nusantara yang beragam dari seluruh provinsi agar kain-kain kita makin mendunia sekaligus juga akan melindungi kekayaan budaya kita agar tidak punah dan tidak mudah diklaim oleh bangsa lain," kata Ma'ruf.
Selain dengan menggaet berbagai stakeholder, diperlukan juga inovasi dan strategi untuk bisa memajukan fesyen hijab Indonesia. Ma'ruf mengakui fesyen hijab Indonesia memiliki prospek cerah hingga bisa menarik perhatian di tingkat internasional.
"Bisnis fesyen muslim adalah bisnis yang hidup, bernilai besar, memiliki prospek yang cerah. Itulah mengapa bisnis ini kian menarik perhatian banyak negara, bahkan negara yang penduduk muslimnya pun sangat sedikit," kata Ma'ruf.
Peluang yang dimaksud, lanjut Ma'ruf adalah tingginya perkembangan industri fesyen muslim di Indonesia yang mencapai 18,2 persen pada 2021 lalu dengan capaian 300 triliun rupiah. Sementara ekspor fesyen muslim dunia meningkat 12,5 persen atau mencapai 4,6 miliar dolar Amerika Serikat pada 2021.
"Menyadari peluang dan potensi yang kita miliki sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah sewajarnya jika kita memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global. Apalagi populasi muslim dunia akan terus bertumbuh. Pada 2030, 26 persen penduduk bumi diperkirakan beragama Islam," kata Ma'ruf.
Ma'ruf berpesan agar penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashioini Week ini mampu meningkatkan kesadaran atas potensi dari bisnis fesyen muslim. Ma'ruf menyebut pihak stakeholder terkait ini harus menjadi pihak yang tedepan dalam promosi fesyen khsusunya secara digital. Agar negara lain tertarik dan mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya tentang industri fesyen muslim Indonesia.
"Saya juga berharap penggunaan pakaian muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama juga produk-produk dari UMKM. Kepada Kementerian Perdagangan, saya titip agar menggiatkan promosi produk fesyen muslim Indonesia, termasuk juga fesyen olahraga. Pesan ini juga saya titipkan untuk kantor-kantor perwakilan kita di luar negeri," kata Ma'ruf. (ant)