Viral Bayi Prematur Diduga Dipakai Klinik Bikin Konten
Senin, 20 November 2023 08:00
Reporter : Tim Digo.id
Foto Ilustrasi
Jakarta,
DIGO.id -- Klinik di
daerah Tasikmalaya yang menjadi sorotan publik setelah bayi prematur berat 1,5
kg meninggal setelah diperbolehkan pulang, memberikan tanggapan atas insiden
tersebut. Pihak klinik, dalam pernyataan resmi yang diterbitkan pada hari Senin
(20/11/2023), mengklaim bahwa mereka telah memberikan pelayanan yang sesuai
standar dan menjalankan prosedur dengan benar.
Menurut
pernyataan klinik, Nisa Armila, yang memiliki usia kandungan 36 minggu atau
sembilan bulan, datang dengan keluhan mules pada pukul 16.00 WIB. Namun, karena
masih dalam pembukaan dua, Nisa diminta untuk pulang. Klinik menyatakan bahwa
keputusan ini diambil dengan pertimbangan medis dan bukan untuk menolak
pelayanan.
Pada
pukul 20.00 WIB, Nisa kembali ke klinik dengan keluhan yang lebih intens, dan
saat itu proses persalinan sudah dimulai. Klinik mengklaim bahwa mereka
memberikan perawatan yang diperlukan dan merinci bahwa bayi dilahirkan pada
pukul 22.00 WIB dengan berat 1,7 kg.
Klinik
membantah klaim bahwa bayi tersebut digunakan sebagai bahan praktek bagi
mahasiswa. Mereka menjelaskan bahwa ada dua bidan senior yang memantau dan
membimbing mahasiswa yang bertugas, dan pihak keluarga telah memberikan izin
untuk itu.
Terkait
dengan insiden setelah pulang, klinik menyatakan bahwa bayi tersebut
diperbolehkan pulang setelah melewati observasi dan mendapatkan perawatan yang
diperlukan. Mereka membantah bahwa tidak ada bidan yang standby atau bahwa bayi
tersebut dibiarkan tanpa pengawasan. Pihak klinik juga menegaskan bahwa
pembayaran yang dilakukan oleh pasangan suami-istri adalah untuk biaya
administrasi dan pelayanan yang telah diberikan.
Dalam
pernyataan resmi mereka, klinik menyayangkan kehilangan nyawa bayi tersebut dan
menawarkan dukungan psikologis kepada keluarga. Mereka juga menyatakan kesiapan
untuk bekerja sama dengan otoritas terkait dalam penyelidikan lebih lanjut
mengenai insiden ini.
Kasus
ini masih dalam perhatian masyarakat dan pihak berwenang, dan investigasi lebih
lanjut mungkin diperlukan untuk mengklarifikasi berbagai aspek yang terkait
dengan kejadian tersebut.
Uc/khn