Trump Lantang Dukung Israel dan Bakal Usir Pelajar Pro-Palestina Jika Jadi Presiden
Rabu, 29 Mei 2024 15:04
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi Donald Trump akan usir mahasiswa pro-Palestina/Digo.id
Jakarta, DigoID-Siapa yang nggak kenal Donald Trump? Mantan presiden AS yang sering bikin heboh ini lagi-lagi bikin pernyataan kontroversial. Baru-baru ini, Trump mengoceh tentang rencananya kalau dia terpilih lagi jadi Presiden Amerika Serikat. Dia berjanji akan mengusir mahasiswa di AS yang pro-Palestina. Waduh, serius nih?
Pernyataan ini dilontarkan Trump saat menghadiri pertemuan dengan sekelompok donor kaya di New York minggu lalu. Dalam acara yang penuh gengsi itu, Trump bilang, "Jika kalian berhasil membuat saya terpilih kembali, kami akan mengembalikan Gerakan itu ke 25 atau 30 tahun yang lalu." Ucapan ini dilaporkan oleh Washington Post pada Selasa, 28 Mei.
Trump dengan lantang mengatakan, "Satu hal yang saya lakukan, setiap mahasiswa yang protes, saya akan mengusir mereka dari negara ini (AS). Anda tahu banyak sekali mahasiswa asing. Mereka akan bersikap baik jika mendengar ini." Wow, pernyataan ini langsung bikin geger media AS.
Trump Mau Usir Semua Pelajar Pro Palestina
Nggak cuma itu, Trump juga bilang kalau pemerintahannya nanti bakal mengeluarkan pelajar asing mana pun yang ketahuan ikut protes dukung Palestina. Dia juga mengaku mendengar ada donor yang mengeluh tentang banyaknya mahasiswa dan akademisi yang ikut protes bisa memegang posisi penting di masa depan. Trump sepertinya khawatir generasi muda ini bakal mempengaruhi kebijakan AS yang pro-Israel.
Dalam kesempatan yang sama, Trump memuji langkah polisi New York yang membersihkan perkemahan di Universitas Columbia. Menurutnya, pendekatan keras itu harus ditiru oleh kota-kota lain. "Hal ini harus dihentikan sekarang," tegas Trump.
Trump juga menegaskan dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza dan menyatakan akan melanjutkan "perang melawan teror" kalau terpilih lagi. Sungguh pernyataan yang provokatif dan memicu banyak reaksi.
Banyak Protes Atas Dukungan AS ke Israel
Pada pertengahan April hingga Mei, banyak kampus di AS yang menggelar kamp protes untuk mendukung Palestina. Protes ini sering diwarnai kekerasan dan penangkapan oleh aparat keamanan, bikin suasana makin panas.
Menanggapi situasi ini, Partai Republik berupaya memanfaatkan protes di kampus-kampus sebagai isu pemilu. Mereka menggambarkan demo tersebut sebagai tanda "kekacauan" yang nggak terkendali di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Nggak heran kalau isu ini jadi topik hangat di Capitol Hill, dengan anggota Kongres dari Partai Republik mengadakan serangkaian rapat dengar pendapat yang fokus menuduh banyak kegagalan rektor universitas dalam menangani protes.
Dalam sidang terakhir pekan lalu, anggota komite pendidikan dan tenaga kerja dari Partai Republik menyerang rektor universitas Northwestern dan Rutgers. Mereka menyayangkan keputusan kampus yang merundingkan pembongkaran perkemahan secara sukarela, bukannya memanggil polisi untuk tindakan tegas.
Sikap Trump dan Partai Republik ini jelas menunjukkan bahwa mereka melihat protes pro-Palestina di kampus-kampus sebagai ancaman serius. Dan, dengan Trump yang berambisi kembali ke Gedung Putih, kita bisa bayangkan betapa panasnya situasi ini bakal terus berkembang. Apakah ancaman Trump bakal jadi kenyataan? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, perdebatan ini masih akan terus berlanjut dan menarik perhatian banyak pihak.