Transformasi Pasar Cihapit, dari Kamp Jadi Gudang Kuliner
Minggu, 08 Januari 2023 12:45
Reporter : Fitri Sekar Putri
Pasar Cihapit. Dok. Fitri Sekar Putri
BANDUNG -- Masyarakat Bandung tentu sudah tidak asing lagi dengan salah satu pasar yang terletak di Jalan Cihapit, Kota Bandung. Ya Pasar Cihapit. Siapa sangka jika pasar ini dahulunya merupakan Komplek Perumahan Cihapit yang digunakan sebagai interniran pada tahun 1942-1946. Internian ialah sebuah kamp untuk tawanan para wanita dan anak-anak warga Belanda Maupun Pribumi.
Berbeda dengan keadaannya saat ini yang telah ramai dengan wisatawan lokal maupun luar kota, dahulunya Pasar Cihapit yang dijadikan internian digambarkan dengan keadaan yang menyeramkan dan juga penuh dengan kesengsaraan. Bagaimana tidak, pada saat itu para tawanan yang melakukan kesalahan secara langsung maupun tidak langsung akan mendapatkan penindasan dari tentara Jepang. Para tawanan akan dipukul, diikat dan dijemur di bawah terik matahari secara kejam.
Tidak jarang para tawanan mendapatkan penyiksaan dengan alasan yang tidak jelas. Tahanan akan dipukuli sampai babak belur dan terkapar hanya karena alasan untuk melampiaskan kekesalan yang dirasakan tentara Jepang. Tercatat sejarah jika internian ini telah ditutup pada Desember 1944 dan telah menewaskan 243 korban jiwa.
Namun kini Cihapit sudah bertransformasi menjadi tempat yang penuh dengan kebahagiaan. Banyak penjual dan pembeli yang bertukar sapa untuk menentukan harga barang yang paling pas. Belum lagi dijajakannya barang-barang kuno yang mengundang perhatian para pecintanya. Cihapit kini sudah berubah dari masa kelamnya menjadi tempat hiruk pikuk masyarakat yang damai tentram.
Jika ditilik dan dijamah lebih dalam, terdapat surga bagi para pecinta kuliner. Pasar Cihapit kini tidak hanya menjual barang-barang kebutuhan pokok saja. Kini di dalam Pasar Cihapit sudah ada beberapa pilihan kuliner yang bisa di coba oleh para pengunjung.
Salah satu kuliner yang menarik perhatian untuk dicicipi ialah gyoza. Kudapan khas Asian itu terletak di bagian dalam Pasar Cihapit. Owner Konklusi, Fauzan Prama turut meceritakan kepada digo id terkait alasan ia membuka usaha kuliner gyoza ini dan arti singkat dari usaha miliknya yang bernama Konklusi.
"Konklusi sendiri artinya kesimpulan, sebuah jawaban, sebuah penutup. Bisa dibilang juga ini inginnya jadi sebagai jawaban dan penutup karir masak saya di dapur. Jadi namanya konklusi," ujar Fauzan pada digo id, Jum'at, 6 Desember 2023 lalu.
Lebih lanjut Fauzan menjelaskan jika Konklusi ini bukanlah projek yang direncanakan dan dipersiapan dengan matang. Konklusi ini merupakan projek dadakan yang didirikannya karena kembali dari Indonesia setelah keluar dari pekerjaannya sebagai chef di Denmark.
Fauzan menceritakan jika awalnya Konklusi ini hanya dijual secara online. Namun akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Fauzan memutuskan untuk membuka Konklusi secara offline. Dan terpilihlah lokasi di Pasar Cihapit berdasarkan rekomendari dari kawannya.
Ia menyebut jika letak Pasar Cihapit yang berada di tengah kota ini sangat strategis.
"Ada beberapa alasan ya kenapa akhirnya memilih Cihapit, yang awalnya ada beberapa pilihan lain untuk saya buka offline. Karena disini lokasinya bagus, biaya sewa yang murah, dan aksesnya," ucap Fauzan.
"Emang kalau untuk akses tidak terlalu bagus untuk yang pakai mobil. Tapi kalau untuk akses lokasi tengah kota itu aman. Jadi saya pilih disini dari beberapa pilihan yang ada," tambahnya.
Usaha kuliner yang baru dibuka pada 2 Juni 2022 ini mendapatkan respon yang baik dari para pengunjung. Hal tersebut diakui langsung oleh Fauzan.
"Sejauh ini bagus ya responnya. Traffic-nya tidak langsung bagus di awal, tidak langsung banyak, tapi semua respon yang datang itu bagus. Ya meskipun display tempatnya kayak di pasar tapi masih aman," ujar Fauzan.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan jika sekarang masyarakat sudah tidak terlalu mementingkan tempat yang instagrammable namun kualitas dari makannya menjadi perhatian para pecinta kuliner saat ini.
"Orang-orang mungkin sekarang sudah pindah preferensinya dari yang instagrammable cafe dan segala macem, mungkin sekarang lebih ke yang fokus masak. Kebetulan ini tempatnya di dalam pasar," tutur Fauzan.
Menurut Fauzan, Konklusi sendiri memiliki menu andalannya yaitu gyoza. Dengan harga sekitar 15 sampai 30 ribu rupiah, para pelanggan sudah dapat memanjakan lidahnya dengan makanan khas Asia.
"Harga saya di makanan 15-30 ribu rupiah. Mulai dari 15 ribu untuk cemilan, 30 ribu rupiah untuk yang makanan berat, jadi 30 ribu juga itu bisa untuk berdua. Satu porsinya memang lumayan besar bisa diproyeksikan untuk sharing," jelas Fauzan.
Ia melihat sebuah peluang ketika akan memulai usahanya. Pada saat itu Fauzan belum melihat ada penjual kuliner yang fokus dengan gyoza saja. Oleh karenanya ia memberanikan diri membuat terobosan kuliner yang fokus pada gyoza di Kota Bandung.
"Awalnya konklusi ingin jualan kimchi dan kawan-kawan. Tapi ternyata orang-orang lebih fokus ke gyozanya. Jadi sekarang lebih fokus ke gyozanya daripada yang lain," ucap Fauzan.
"Yang saya tahu ya, Asian food yang khusus ke gyoza itu di Bandung belum terlalu banyak atau terlalu muncul ke permukaan. Kalau di Bandung kemarin-kemarin sih belum. Jadi sekarang saya lebih fokus kesana aja," tambahnya.
Perjalanan Fauzan seabgai seorang koki memang patut diperhitungkan. Fauzan yang memiliki jam terbang tinggi di dunia memasak baik di dalam dan di luar negeri. Dari mulai di Bali dan Jakarta hingga akhirnya memulai karir internasionalnya pada tahun 2012 di Doha, Qatar, 2013 di Dubai, 2017 di Sydney Australia dan 2019-2022 di Denmark. Dan akhirnya ia membuka usahanya sendiri pada Juni 2022 lalu.
Jangan khawatir dengan pilihan kuliner, karena masih banyak lagi macam-macam kuliner yang tersedia di dalam Pasar Cihapit. Seperti Ramen Rama, Warung Nasi Bu Eha, Nasi Telur Sumber Rezeki, Dendeng Tokokin, dan masih banyak pilihan lainnya.
Tunggu apalagi? Pasar Cihapit yang penuh dengan kenangan sejarah pahitnya kini bisa jadi salah satu pilihan wisata kuliner untuk mengisi waktu libur akhir pekan.