Tingkat Anemia di Jabar Capai 40 Persen
Rabu, 09 November 2022 21:08
Reporter : Siti Ninu Nugraha

Dok. Humas Jabar
BANDUNG -- Tingkat anemia atau kurang darah di Jawa Barat mencapai angka 40 persen atau 1,7 juta jiwa. Mayoritas penderita anemia adalah remaja putri.
Dilansir dari website resmi Pemprov Jabar, Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan Lembaga Nutrisi Internasional sejak 2018 konsisten guna melakukan pencegahan anemia.
Menurut ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Jabar, Prima Nurahmi, anemia bukan hanya berdampak pada penderitanya saja tapi bisa kepada keturunannya. Anemia menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada ibu melahirkan.
"Akibatnya bisa panjang, penderita anemia itu saat melahirkan bisa terjadi pendarahan, salah satu penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan, kemudian bayi yang lahir kemungkinan menderita stunting dan sebagaianya," ujar Prima usai rapat koordinasi pelaksanaan TTD (Tablet Tambah Darah) di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 8 November 2022.
Rapat tersebut dihadiri oleh Dinas Kesehatan, wakil dari benerapa dinas terkait, BKKBN, perwakilan OSIS, dan juga Lembaga Nutrisi Internasional.
Dia mengajak para penderita anemia untuk secara rutin mengonsumsi suplemen penambah daraah. Agar bisa mencegah anemia sejak dini. Atau menggunakan TTD satu kali dalam seminggu sepanjang tahun.
Pemerintah pun diharapkan gencar melakukan kampenye pelaksanaan TTD. Tanpa bantuan semua pihak maka kampanye pencegahan anemia ini akan terhambat.