Tewasnya Brigadir RAT Masih Menjadi Misteri, Apakah Benar Bunuh Diri?
Senin, 29 April 2024 17:47
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi Misteri Kematian Brigadir RAT Masih Jadi Pertanyaan Keluarga/Digo.id
Jakarta, DigoID-Kejadian tragis pada Kamis, 25 April 2024, membawa kita pada sebuah cerita yang mengguncang, di mana seorang Brigadir RAT memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis. Dalam rekaman CCTV yang tersebar luas, kita dapat melihat momen ketika ia berhenti di sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan.
Brigadir RAT diduga menembak dirinya sendiri, menggunakan pistol jenis HS dengan kaliber 9 milimeter, tepat ke arah pelipisnya. Keputusannya itu ngebuat mobil Alphard yang sedang dikemudikannya bergerak tiba-tiba dan menabrak kendaraan lain yang terparkir di sekitarnya. Kebisingan benturan itu membuat warga sekitar segera bergegas menuju tempat kejadian, hanya untuk menemukan tubuhnya yang tak bernyawa.
Keluarga Tidak Percaya RAT Bunuh Diri
Kisah ini semakin membingungkan ketika mengetahui bahwa Brigadir Ridhal Ali Tomi, atau yang dikenal sebagai Brigadir RAT, ditemukan dengan luka tembak di kepala. Pelurunya tembus dari pelipis kanan ke pelipis kiri, bahkan sampe ke atap mobil, loh. Namun, keluarganya enggan mempercayai bahwa ia bunuh diri.
Sepupunya, Hizry, dengan tegas menyangkal klaim polisi tersebut melalui pesan di Instagram, mengungkapkan bahwa Brigadir RA adalah sosok yang penuh kebahagiaan, terutama karena memiliki tiga anak di bawah usia sepuluh tahun, termasuk seorang bayi. Keterangan dari polisi, Brigadir RAT ini anggota Satlantas Polresta Manado.
Pulangnya jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi ke desa kelahirannya, Desa Kalasey, Sulawesi Utara, untuk dimakamkan, menjadi momen yang menyedihkan bagi keluarganya. Meskipun pihak berwenang menyimpulkan bahwa kematiannya adalah bunuh diri, keraguan tetap membayangi mereka. Namun, kasus ini tidak dibiarkan terpendam begitu saja.
Hasil Penyelidikan Polisi
Polisi melakukan penyelidikan secara menyeluruh, dengan memeriksa saksi, barang bukti, dan melakukan analisis digital forensik untuk mencari kebenaran. Meski masih ada keraguan, keluarga Brigadir RAT menerima kenyataan pahit bahwa anggota Satlantas Polresta Manado itu mungkin telah mengakhiri hidupnya sendiri.
Dari hasil penyelidikan tim Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, ternyata ditemukan luka tembak di kepala si Brigadir Ridhal. Parah banget kan! Dia ditemukan tewas di dalam mobil Alphard di rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, pada hari Kamis tanggal 25 April 2024.
Kepala Satuan Reserse Kriminal, Ajun Komisaris Besar Bintoro, ngomong kalo Brigadir Ridhal itu kena tembakan di pelipis kanan yang tembus ke kiri gara-gara pistol.
Bintoro juga ngejelasin kalo mereka udah olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) buat ungkapin kejadian sebenarnya. Tim polisi udah memeriksa 13 saksi dan cek rekaman CCTV buat tau banget kronologi kejadian. Dugaan sementaranya, polisi bilang kalo Brigadir RA kemungkinan bunuh diri. "Dari keterangan saksi, barang bukti, serta digital forensik yang didapatkan, kami menyimpulkan dugaan sementara yang bersangkutan melakukan bunuh diri," katanya seperti dikutip dari Republika, Senin, 29 April 2024.
Apakah Ada Yang Ditutup-tutupi?
Bintoro juga bilang kalo pihaknya bakal usut kasus ini secara transparan, gak ada yang ditutup-tutupin. Mereka mau ungkapin fakta aja. Bahkan, pihak keluarga korban diizinin buat liat rekaman CCTV dan jenazah korban sebelum diautopsi. Mereka serius banget nih, guys, ngusut kasus ini pake scientific investigation buat dapetin kejelasan.
Terus Wakasat Reskrim, Kompol Henrikus Yossi, juga nambahin kalo keluarga korban ga mau jenazahnya diotopsi. Udah langsung mereka ambil buat dibawa pulang ke Manado, Sulawesi Utara. Makanya, pihak rumah sakit cuma periksa luar aja dan kasih penjelasan kondisi jenazahnya ke keluarga. "Keluarga telah menegaskan telah memberikan statement bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah dari almarhum RA," ujar Yossi seperti dikutip dari Republika, Senin, 29 April 2024.
Kasus ini bukan hanya sekedar misteri, tetapi juga sebuah perjalanan pencarian kebenaran yang berliku. Semoga investigasi ilmiah yang dilakukan dapat membawa cahaya kepada keluarga Brigadir RAT dan Brigadir RA, memberikan mereka kepastian dan kedamaian di tengah kegelapan yang menyelimuti. (wd)