Teror di Kejagung Belum Berhenti, Kembali Ada Drone Yang Berhasil Ditembak Jatuh
Kamis, 06 Juni 2024 15:35
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi Kejaksaan Agung RI Diintai Drone Misterius/Digo.id
Jakarta, DigoID-Baru-baru ini, Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali jadi pusat perhatian gara-gara ada drone misterius yang tiba-tiba muncul. Kejadian ini makin heboh karena sebelumnya anggota Densus 88 kedapatan sedang menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
Sampai sekarang belum jelas siapa pemilik drone itu, tapi keberadaannya sempat bikin aparat yang berjaga jadi ekstra waspada. Apalagi, Kejagung lagi sibuk mengusut berbagai kasus besar yang melibatkan pejabat-pejabat tinggi negara.
Drone Sempat Berhenti Lama di Gedung Utama
Bersumber dari Bisnis, Kamis, 6 juni 2024, di lokasi awalnya ada suara benda jatuh sekitar pukul 18.44 WIB. Tim pengamanan langsung sigap dan mengamankan drone tersebut di area proyek pembangunan Gedung Bundar Kejaksaan Agung. Ternyata, drone-nya kecil, cuma seukuran kepalan tangan orang dewasa.
Salah satu anggota tim pengamanan bilang, "Setelah lama di Gedung Utama, drone itu terbang ke Gedung Kartika, terus ditembak jatuh." Tapi, ini bukan kali pertama drone terbang di area Kejagung. Sebelumnya, pada 21 Mei 2024, juga ada laporan drone yang melintas di sana.
Petugas pengamanan sampai harus menyiagakan tim penembak drone di lokasi. Ketut Sumedana, Kapuspenkum Kejagung, bilang hal itu lumrah untuk menjaga keamanan kantor negara. Dia menambahkan, drone yang sering terlihat di Kejagung belum teridentifikasi pemiliknya. "Belum ada info dari teman-teman disana. Drone bisa dikendalikan dari jarak jauh, jadi susah dilacak asalnya," katanya, Kamis, 6 Juni 2024.
Menurut Ketut, kalau drone itu berpotensi membahayakan, Kejagung bakal melaporkannya ke polisi. "Kalau tidak membahayakan, tidak perlu sampai ke media. Tapi kalau bahaya, kita lapor atau telusuri," tambahnya.
10 Orang Terlibat Dalam Spionase Jampidsus
Di sisi lain, soal anggota Densus 88 yang menguntit Jampidsus Febrie Adriansyah, ada sekitar 10 orang yang diduga terlibat. Berdasarkan BAP yang diterima Bisnis, Bripda Iqbal Mustofa (IM) mengaku mereka bergerak dalam kelompok. Tujuh dari mereka berasal dari Satgas Jawa Tengah, sementara dua lainnya dari Jawa Barat. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi resmi dari Polri atau Kejagung soal jumlah anggota yang terlibat.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, menyampaikan Bripda IM sudah diamankan dan menurut pemeriksaan Propam, tidak ada pelanggaran etika atau aturan. "Tidak ada masalah dari sisi disiplin etika dan pelanggaran lainnya," katanya. Sandi juga menegaskan persoalan ini harusnya sudah selesai saat pertemuan Kapolri dan Jaksa Agung di Istana Presiden, meskipun tidak ada detail terkait pertemuan itu.
Ketut Sumedana menambahkan, anggota yang tertangkap itu sedang melakukan profiling terhadap Jampidsus Febrie. Setelah pemeriksaan, anggota tersebut diserahkan ke Direktorat Paminal Polri. "Kami lihat hp-nya ada profil dari Pak Jampidsus," jelas Ketut.