Jakarta, DigoID-Langkah Joko Widodo (Jokowi) setelah masa jabatannya sebagai Presiden selesai benar-benar bikin banyak orang penasaran, nih. Banyak yang berpikir kalau Jokowi nggak akan langsung keluar dari panggung politik. Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, merasa Jokowi masih terlalu muda untuk pensiun setelah jadi Presiden. Senada dengan Projo, PAN juga merasa Jokowi nggak boleh pensiun mengingat kemampuan dan jaringan yang dia miliki sekarang.

Jokowi Bisa Jadi Penghubung Dunia Internasional?

"PAN menilai meskipun Pak Jokowi tidak lagi menjadi Presiden, tetapi sebagai tokoh nasional dan tokoh bangsa, Pak Jokowi tidak boleh pensiun, tidak boleh untuk bersikap santai. Tetapi Pak Jokowi harus terus mendarmabaktikan tenaga, pikiran, kekuatan luar negerinya untuk memberikan manfaat buat masyarakat, nusa, dan bangsa," kata Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi, seperti dikutip dari detik.com, Selasa, 14 Mei 2024.

Menurut PAN, Jokowi bisa mengisi posisi sebagai penghubung dengan dunia internasional setelah tidak lagi menjabat Presiden. Jaringan internasional yang dimiliki Jokowi bisa banget dimanfaatkan buat banyak hal, terutama hubungan internasional. "Jadi soal posisi dan peluang apa yang akan dikerjakan, saya rasa banyak. Terutama menjadi penghubung dengan negara-negara lain di dunia, karena jaringannya masih bagus," ujar Viva Yoga.

Viva juga menambahkan, Jokowi bisa aktif di bidang kedaulatan pangan dan lingkungan. "Untuk membangun kedaulatan negara dan kedaulatan pangan, perlu adanya langkah-langkah strategis untuk membangun kedaulatan air, pangan, dan energi. Ketiga, aktif di lingkungan sebagai pejuang lingkungan," tambahnya.

Banyak Tawaran Jokowi Masuk Partai Selain PDIP

Budi Arie Setiadi sebelumnya bilang kalau wajar banget PAN dan Partai Golkar siap menyambut Jokowi kalau nanti dia udah nggak diterima di PDIP. Menurut Budi, Jokowi itu terlalu muda buat pensiun setelah masa jabatannya sebagai Presiden selesai. "Banyaknya tawaran dari berbagai partai politik untuk bergabung adalah bentuk apresiasi terhadap kiprah Jokowi dalam panggung politik Indonesia," kata Budi Arie, dikutip dari Detik, Selasa, 14 Mei 2024.

Jadi, kemana Jokowi bakal berlabuh setelah selesai jadi Presiden? Nah, Budi Arie menyerahkan keputusan ini sepenuhnya ke Jokowi. Tapi, dia menegaskan kalau Jokowi itu terlalu muda buat pensiun. “Soal Jokowi mau berlabuh ke mana itu haknya Pak Jokowi. Karena terlalu muda kalau Pak Jokowi mau pensiun. Pengalaman beliau bisa jadi inspirasi dan memberikan saran bagi keberlanjutan kemajuan Indonesia,” ujar Budi.

Dewan Pertimbangan Agung Mungkin Cocok

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, atau yang biasa dipanggil Bamsoet, ngasih ide menarik nih buat nempatin mantan-mantan presiden termasuk Jokowi nantinya. Bamsoet ngomongin soal kemungkinan menghidupkan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA) buat mengakomodasi ide presiden terpilih Prabowo Subianto yang mau bikin semacam "presidential club". Ini buat apa? Buat mewadahi para mantan presiden dan wakil presiden dalam satu forum.

“Malah kalau bisa mau diformalkan, kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, yang bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden. Kalau mau diformalkan, kalau Pak Prabowonya setuju,” kata Bamsoet dikutip dari Kompas TV, Selasa, 14 Mei 2024.

Tapi nih ya, kalau mau bener-bener ngaktifin lagi DPA yang pernah eksis di era Presiden Soekarno dan Soeharto, perlu ada amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Soalnya, DPA udah dibubarin di era Reformasi lewat amandemen UUD 1945 dan fungsinya sekarang digantikan sama Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Nah, sementara itu, Presiden Jokowi menanggapi soal ini dengan nada tegas. Beliau bilang, “Ini saya tuh masih jadi presiden, masih 6 bulan lagi, masih presiden, ya sekarang masih bekerja kaya gini ditanyakan,” ujar Jokowi usai meninjau RSUD di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara seperti dilansir dari Kompas TV, Selasa, 14 Mei 2024.

Lebih Jauh, Jadi Sekjen PBB!

Selain itu, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, juga ngasih ide buat Presiden Jokowi setelah masa jabatannya selesai. Bukan jadi ketua partai politik, tapi jadi Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Gimana nggak, kepemimpinan Jokowi udah diakui dunia internasional, jadi menurut Silfester, lebih pas kalau Jokowi berperan di kancah global daripada harus pimpin partai politik lokal.

"Daripada memimpin partai, kami dari Solmet inginkan Pak Jokowi itu menjadi Sekjen PBB karena kepemimpinan Pak Jokowi sudah diakui dunia dan akan membantu Indonesia di percaturan dunia. Kalau untuk masuk dan memimpin partai lebih baik diserahkan kepada orang-orang muda seperti Mas Gibran, Bang Bobby, atau Mas Kaesang," kata Silfester seperti dikutip dari Detik, Selasa, 14 Mei 2024.

Paling Sering Diungkapin, Pulang ke Solo

Pernyataan ini muncul setelah adanya kabar bahwa Jokowi dapat tawaran untuk memimpin partai politik. Tapi Silfester yakin banget kalau Jokowi bakal nolak tawaran itu. Menurutnya, Jokowi lebih menghargai tawaran-tawaran tersebut sebagai bentuk apresiasi, tapi dia percaya bahwa Jokowi bakal memilih jalan lain.

Silfester juga cerita kalau Jokowi pernah bilang pengen balik ke Solo dan ngurusin cucu setelah selesai jadi presiden. Bayangin deh, Presiden yang udah sibuk mengurus negara ini, ternyata pengen kembali ke kehidupan yang lebih sederhana dan fokus sama keluarga.

"Karena Pak Jokowi sendiri mengatakan bahwa akan pulang kampung di Solo untuk momong cucu apabila sudah selesai memimpin Indonesia. Itu yang dikatakan presiden langsung ke saya ketika berdiskusi berdua di Istana Bogor 2 April 2024," ujar Silfester.

Jadi, mari kita dukung apapun keputusan Jokowi nanti. Apakah beliau akan memilih jalan internasional atau kembali ke kehidupan yang lebih sederhana di Solo, yang jelas, kita semua tahu bahwa kontribusi beliau selama ini udah luar biasa. Dan apapun langkah selanjutnya, kita berharap yang terbaik buat Pak Jokowi