Takeshi Ebisawa, Boss Yakuza Jepang Trading Nuklir
Senin, 26 Februari 2024 21:54
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Takeshi Ebisawa Geng Yakuza Jualan Uranium dan Plutonium/TimDigo.id
Jakarta, DigoID-Takeshi Ebisawa, yang katanya boss besar di geng Yakuza di Jepang? Nah, baru-baru ini dia kepergok lagi, guys! Kabarnya, dia lagi terlibat urusan kotor, nih.
Gini ceritanya, Ebisawa ini lagi nyoba-nyoba jualan uranium sama plutonium, dua bahan yang bener-bener berbahaya banget, loh! Kalo lo gak tau, itu bahan-bahan bisa dipake buat bikin bom nuklir, guys. Serem banget, kan?
Ternyata, Amerika Serikat berhasil menangkap dia, lalu dibawa ke pengadilan di Manhattan. Dokumennya bilang, Ebisawa ini rencananya mau jualan bahan nuklir itu ke Iran, katanya buat dapetin duit buat beli senjata. Gak habis pikir, kan?
Tapi ini yang bikin tegang, guys. Katanya, dia juga terlibat dalam urusan jual-beli senjata sama kelompok pemberontak di Myanmar. Trus, lo tau gak, kesepakatan senjata itu termasuk persenjataan militer dan rudal permukaan ke udara! Ini serius, guys!
Gara-gara semua urusan kotor ini, Ebisawa sekarang bisa kena hukuman minimal 20 tahun penjara gara-gara jualan bahan nuklir secara internasional. Belum lagi risiko 25 tahun penjara karena nyoba cari rudal.
Tuduhan Mengarah ke Ebisawa
Asisten Jaksa Agung dari Kementerian Kehakiman, Matthew Oslen, baru saja ngebongkar tuduhan-tuduhan baru yang bikin merinding.
Dia bilang kalo Ebisawa ini gak cuma jualan bahan nuklir doang, tapi juga narkotika mematikan dari Myanmar! Bener-bener serem, guys! Bayangin aja, kalo barang-barang berbahaya itu sampai ke tangan yang salah, bisa-bisa jadi bencana besar!
Olsen juga ngingetin kita kalo dampak dari operasi kriminal yang dilakoni Ebisawa ini bisa bener-bener mengerikan kalo berhasil, guys. Jaksa juga tuduh kalo Ebisawa dengan nekatnya bawa-bawa material berbahaya kayak uranium sama plutonium dari Myanmar.
"Terdakwa dituduh berkonspirasi menjual bahan nuklir tingkat senjata dan narkotika mematikan dari Burma (Myanmar), dan membeli persenjataan militer atas nama kelompok pemberontak bersenjata," kata dia dikutip AFP, Senin, 26 February 2024.
Tapi nih, yang bikin shock banget, Ebisawa juga didakwa sebagai pemimpin sindikat kejahatan terorganisir yang beroperasi di seluruh dunia, guys! Aktivitas mereka nggak main-main, termasuk perdagangan narkotika dan senjata skala besar. Bener-bener bikin geleng-geleng kepala, kan?
Kementerian Kehakiman juga bakal berusaha ngejar pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam perdagangan materi berbahaya itu, guys. Mereka mengancam keamanan nasional Amerika Serikat dan stabilitas internasional. Semoga proses hukum bisa dijalankan dengan adil dan benar-benar menghukum yang bersalah, ya!
Petugas keamanan menangkap Ebisawa pada 2022
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat baru saja mengumumkan kalo Ebisawa dan temen-temennya tuh udah nawarin sampel bahan nuklir di Thailand ke agen rahasia dari Badan Pemberantasan Narkoba AS (DEA). Asli bikin geleng-geleng kepala!
Nah, agen ini, dia nyamar jadi penyelundup narkoba dan senjata yang katanya punya hubungan sama seorang jenderal Iran. Serem, kan? Mereka berhasil dapetin sampel nuklir yang udah dijanjiin, terus disita sama pihak berwenang Thailand, dan akhirnya diserahkan ke penyidik AS.
Kementerian Kehakiman AS juga bilang kalo setelah dilakukan uji lab, ternyata komposisi isotop plutonium yang ada dalam Sampel Nuklir itu tingkat senjata, bro! Itu artinya, kalo plutonium ini diproduksi dalam jumlah yang cukup, bisa jadi bisa dipake buat senjata nuklir.
"Artinya plutonium tersebut, jika diproduksi dalam jumlah yang cukup, akan cocok untuk digunakan dalam senjata nuklir," demikian menurut Kemhan.
Trus, rekan Ebisawa ini juga ngaku kalo mereka udah sediain lebih dari 2.000 kg Thorium-232 dan lebih dari 100 kg uranium dalam senyawa U308, semacam senyawa dalam bubuk konsentrat uranium. Seriusan, ini kayak cerita aksi di film-film spionase, guys! Semoga mereka bisa ditindak dengan tegas dan nggak mengancam keamanan dunia lagi.