“Sulaiman”, Buronan Nomor Satu Thailand Tertangkap di Bali dan Akan Segera Dipulangkan
Senin, 03 Juni 2024 17:44
Reporter : Tim Digo.id
Ilustrasi buronan nomor satu di Thailand tertangkap di Bali/Digo.id
Jakarta, DigoID-Ada berita besar yang mengguncang Thailand. Secretary General of the Office of Narcotics Control Board, Phanurat Lukboon, mengungkapkan bahwa tindak kriminal yang dilakukan buronan nomor satu Thailand, Chaowalit Thongduang, membuat rakyat Thailand kehilangan kepercayaan kepada polisi.
‘Sulaiman’, Buronan Nomor Satu di Thailand
Chaowalit, yang selama pelariannya di Indonesia menggunakan nama palsu ‘Sulaiman’, telah melakukan berbagai kejahatan besar di Thailand. Mulai dari menjadi bandar narkoba, gangster kelas kakap, membunuh polisi, hingga menembak anggota kehakiman.
Meskipun Chaowalit sempat tertangkap di Thailand, dia berhasil kabur dari penjara. "Tersangka ini telah membunuh kepercayaan dan rasa aman rakyat Thailand," kata Phanurat dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan yang dikutip dari Kompas, Senin, 3 Juni 2024.
"Dia terlibat kasus narkoba, pembunuhan, dan melarikan diri dari penjara. Selama 222 hari sejak kabur, kasus ini membuat rakyat tidak percaya lagi pada kepolisian," lanjutnya.
Phanurat Puji Kinerja Polisi Indonesia
Chaowalit menjadi buronan paling dicari setelah melarikan diri dari penjara, dan penangkapannya sangat penting bagi kepolisian Thailand. "Kami tahu dia sudah di Indonesia selama enam hari, tinggal di Medan. Ini menunjukkan kualitas kerja kepolisian Indonesia," puji Phanurat.
Phanurat mewakili otoritas Thailand berterima kasih kepada polisi Indonesia yang berhasil menangkap Chaowalit di Bali. Dia menegaskan bahwa masalah narkoba adalah masalah bersama yang memerlukan kerja sama antar negara. "Masalah narkoba adalah masalah yang harus kita tangani bersama dengan negara lain," tambahnya.
Kok Bisa Masuk Indonesia Dengan Nama Sulaiman?
Sebelumnya, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Wahyu Widada mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa delapan saksi warga negara Indonesia (WNI) setelah menangkap Chaowalit Thongduang alias Sulaiman di Bali pada 30 Mei 2024. Kedelapan WNI ini diduga membantu pelarian Chaowalit dari Thailand ke Indonesia.
Chaowalit sudah tujuh bulan berada di Indonesia dengan menyamar sebagai Sulaiman. "Selain menangkap Chaowalit, tim juga memeriksa beberapa saksi. Total ada delapan WNI yang diduga terlibat dalam pelarian dan pemalsuan identitasnya," ujar Wahyu seperti dikutip dari CNN Indonesia, 3 Juni 2024.
Wahyu menjelaskan bahwa para saksi yang diperiksa termasuk driver ojek online (ojol), sopir taksi, agen pengiriman uang, pemilik jasa sewa kapal, hingga teman-teman Chaowalit selama bersembunyi di Indonesia. Menurutnya, Chaowalit masuk ke Indonesia melalui jalur laut pada 8 Desember 2023. "Dia masuk ke Indonesia melalui jalur laut Thailand, menggunakan speedboat 200 pk, yang memakan waktu perjalanan 17 jam," jelasnya.
Kisah Chaowalit Yang Akan Segera Dipulangkan ke Thailand
Chaowalit lahir pada 1987 dan kini berusia 37 tahun. Setelah kabur ke Indonesia pada Desember 2023, ia menggunakan identitas palsu dengan nama Sulaiman. Pihak berwenang Thailand memburunya atas berbagai tuduhan, termasuk pembunuhan dan pelanggaran terkait narkoba, seperti dilaporkan AFP.
Sebelum kabur ke Indonesia, Chaowalit sempat mendekam di tahanan di Provinsi Selatan Nakhon Si Thammarat. Pada Agustus 2023, ia melarikan diri saat menjalani hukuman 20 tahun penjara. Beberapa media lokal melaporkan bahwa Chaowalit kemungkinan bersembunyi di lembah, sebagaimana dilaporkan The Nation Thailand. Pada 2023, Thailand menjatuhkan hukuman seumur hidup kepadanya secara in absentia atas kasus percobaan pembunuhan sejak 2019.
Chaowalit akan dipulangkan ke Thailand pada Selasa, 4 Juni 2024 menggunakan pesawat militer Thailand. Setibanya di sana, ia akan dikembalikan ke Nakhon Si Thammarat. Saat berada di Kedutaan Besar Thailand di Jakarta pada Minggu, Chaowalit sempat mengadu kepada Menteri Kehakiman Tawee Sodsong. Ia mengklaim bahwa dirinya diperlakukan tidak adil. Tawee meyakinkan Chaowalit bahwa keadilan akan ditegakkan dan keselamatannya akan dijamin.
Dalam masa pelariannya, Chaowalit memuji Thailand karena berhasil menangkap dirinya. Selama masa pelariannya, ia sempat tinggal di beberapa negara, seperti dilaporkan oleh Bangkok Post.