Status Semeru Turun, Jadi Level III Siaga
Jumat, 09 Desember 2022 21:18
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Ilustrasi erupsi gunung api.
LUMAJANG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) saat ini melaporkan status di Gunung Semeru dari level IV (awas) sejak 4 Desember lalu, turun menjadi level III (siaga).
Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resminya, mengungkapkan sejak pengamatan 4 Desember lalu, tampak pada puncak Semeru tidak menunjukkan aktivitas pada awan panas guguran (APG) yang signifikan.
“Pengamatan sejak 4 Desember 2022 hingga saat ini menunjukkan tidak ada gejala peningkatan kegiatan yang signifikan menuju APG yang cukup besar,” ujar Wafid dalam keterangan resminya, pada Jumat, 9 Desember 2022.
Lebih lanjut, Wafid tetap mengingatkan aktivitas erupsi di Gunung Semeru masih tinggi dan berpotensi terjadinya banjir aliran lahar, mengingat curah hujan cukup tinggi di kawasan Semeru.
“Hal ini menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi. Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru,” ungkapnya.
Saat ini PGVMBG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.