Jakarta, DigoID-Jadi, ceritanya nih, Menteri Keuangan kita yang keren abis, Sri Mulyani, lagi fokus banget sama 3 kasus yang lagi jadi bahan obrolan di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu. Nah, Sri Mulyani ini sampe pada levelnya dateng langsung ke Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Soekarno-Hatta buat dengerin langsung gimana ceritanya.

Dia nggak main-main, lho! Setelah denger, Sri Mulyani langsung kasih arahan-arahan penting buat ngasih tindak lanjut ke 3 kasus viral itu. Siap-siap deh, ada aksi seru di Kemenkeu!

"Saya ingin mendapatkan laporan mengenai berbagai isu dan masalah yang muncul di publik dan media sosial, berkaitan dengan pelayanan Bea Cukai, ada beberapa kasus yang viral seperti pengiriman sepatu, pengiriman barang untuk sekolah luar biasa atau SLB, dan juga pengiriman action figure dari robotic." kata Menteri Keuangan yang memiliki nama lengkap Sri Mulyani Indrawati dalam akun Instagram pribadinya, Minggu, 28 April 2024.

Kasus Sepatu Radhika Althaf

Jadi, Sri Mulyani tuh lagi berusaha ngertiin kasus sepatu yang dibawa-bawa di medsos sama si Radhika Althaf. Katanya, sepatunya yang harganya 10 juta rupiah, sampe-sampe kena bea masuk 30 juta rupiah!

Sri Mulyani ngakuin kalo kasus ini muncul gara-gara nilai sepatunya yang dikirim dari luar negeri nggak sesuai. Dari info yang dia dapet dari Bea Cukai Soetta, ternyata nilai sepatunya yang dikirim lewat jasa titipan DHL lebih rendah dari harga aslinya.

Bea Cukai akhirnya ngoreksi hitungan bea masuknya. Nah, ini bikin DHL kena denda buat pembayaran yang salah gitu. Jadi, Radhika Althaf nggak perlu bayar denda itu, yang bayar DHL. Sekarang sih, masalahnya udah selesai, sepatunya udah sampe ke tangan si penerima barang, dan urusan bea cukainya juga udah selesai. Keren, ya, cara Ibu Menteri ngejelasinnya!

"Bea Cukai melakukan koreksi untuk penghitungan bea masuknya. Ini mengakibatkan pembayaran denda dan itu dilakukan oleh perusahaan DHL. Jadi, (denda) bukan (dibayar) oleh Radhika Althaf. Saat ini, masalah ini sudah selesai, sepatu tersebut telah diterima oleh penerima barang dan kewajiban kepabeanan telah diselesaikan," jelasnya.

Barang Hibah SLB-A

Nah, ceritanya lagi ada kasus barang hibah buat SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta dari Korea Selatan. Mereka dapet kiriman alat belajar buat siswa tunanetra yang namanya taptilo, bentuknya kayak keyboard gitu.

Tapi masalahnya, pas barang itu nyampe di Indonesia dari 18 Desember 2022, eh malah pihak sekolah diminta dokumen-dokumen aneh, bahkan disuruh bayar ratusan juta buat ambil barangnya.

Menurut Sri Mulyani, barangnya tuh ada 20 buah dan dikirim pake DHL. Karena nilainya di atas US$1.500, atau melewati aturan yang berlaku, DHL minta pemberitahuan khusus buat impor barang itu tanggal 28 Desember 2022, dan mereka ganti penerima barangnya jadi kepala sekolah.

Tapi masalahnya, Bea Cukai malah minta dokumen tambahan dari tanggal 17 Januari 2023, jadi prosesnya terhenti. Akhirnya barangnya jadi terkatung-katung dan Bea Cukai bilang barang itu nggak dikuasai.

Sampe akhirnya ada cuitan viral di X tentang barangnya, baru deh diketahui kalo itu barang hibah. Sri Mulyani bilang, Bea Cukai udah komunikasi sama yang bikin viralnya. Karena barang hibah nggak kena bea masuk, Sri Mulyani perintahin biar barangnya langsung dibebasin.

"Saya telah meminta kepada Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah ini, termasuk kebutuhan di dalam kelengkapan dokumentasi dan juga perlakuan bea masuk yang bisa dikecualikan untuk barang hibah, apalagi untuk keperluan sekolah luar biasa," lanjutnya.

"Bea Cukai Soekarno Hatta akan menyelesaikan pada Senin nanti dengan pihak sekolah luar biasa dan diharapkan ini akan selesai," Sri Mulyani menegaskan.

Action Figure Viral

Nah, yang ketiga ini, si Ani lagi bahas kasus pengiriman action figure yang lagi viral abis di TikTok dan X gara-gara influencer ngeluhin.

Ani bilang, kasus ini mirip-mirip sama yang sepatu tadi. Dia tau kalo barangnya itu hadiah dari perusahaan robot. Tapi Sri Mulyani bilang, nilai barang yang dilaporkan sama perusahaan jasa kirimannya lebih kecil dari harga sebenernya.

"Bea Cukai ngoreksi, jadinya harus bayar bea masuknya. Udah dibayar sama yang bersangkutan," kata Ani.

Ibu Menteri juga cerita kalo Bea Cukai tuh harus ngikutin banyak peraturan dari berbagai K/L. Ini tugas negara yang rumit, kadang-kadang bikin ganggu kenyamanan masyarakat. Tapi, ini juga demi menjaga perekonomian Indonesia, katanya mantep banget!

"Bea Cukai dalam hal ini melakukan koreksi sehingga kemudian muncul kewajiban bea masuknya dan ini telah diselesaikan pembayaran oleh yang bersangkutan," klaim Sri Mulyani.

"Instansi Bea Cukai harus melakukan banyak peraturan-peraturan yang merupakan dari aturan berbagai kementerian/lembaga (K/L). Ini adalah sebuah tugas yang rumit, tugas negara, kadang-kadang mengganggu kenyamanan masyarakat. Namun, ada juga tujuan, yaitu menjaga perekonomian Indonesia," pungkasnya.

Banjir Komentar di Sosial Media

Nah, karena Bu Menteri sendiri langsung turun tangan dan klarifikasi permasalahan yang viral sejagat maya itu, apalagi dengan videonya yang di unggah di akun pribadinya, jadi banyak banget komentar yang dikirim sama netizen menanggapi kasus ini.

“sekelas menteri sampe harus menangani masalah kayak gini, dirjen dan bawahan Anda ke mana, bu? energi Anda mestinya ga harus terbuang ngurusin masalah kayak begini.” tulis akun dengan username sonikompak.

Komentar yang nanyain kinerja anak buah dan bawahannya Sri Mulyani engga cuma satu, ada banyak komentar lain kaya harusnya ada mitigasi dan komunikasi publik yang baik biar kasus kaya gini engga jadi kasus yang berulang-ulang.

“Bu kalau sama anak buah jangan bilang meminta, tapi memerintahkan atau mengintruksikan biar mereka serius menjalankan amanat rakyat. Kasus seperti ini timbul tenggelam dan terus berulang, harusnya mitigasi dan komunikasi publiknya diperkuat.” tulis akun asramism.

“‘saya juga terus meminta..’ kok malah meminta bu? kenapa malah meminta kayak gak ada wewenang dan kuasanya.” komentar lain dari sandyarmita.