Sosiolog Sebut Ada 3 Faktor Penyebab Orang Tua Bisa Aniaya Anaknya
Kamis, 09 Februari 2023 13:50
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Ilustrasi penganiayaan anak.
BANDUNG -- Penganiayaan terhadap anak marak terjadi dilakukan oleh orang tua di lingkungan terdekatnya. Banyak faktor yang menjadi alasan penganiayaan tersebut dilakukan. Pakar Sosiolog, Hery Wibowo memaparkan faktor-faktor tersebut.
Hery mengatakan, jika berbicara dalam perspektif sosiologi, terdapat pengaruh bagaimana individu memengaruhi individu lainnya agar diterima dalam lingkungan sosialnya pada lingkar-lingkar yang berbeda.
Menurutnya dalam kasus penganiayaan anak, faktor yang paling dominan berpengaruh adalah faktor spiritual, kematangan emosional, dan pemahaman atau edukasi mengenai pengasuhan terhadap anak.
Faktor spiritual atau pemahaman spiritual ini, kata Hery akan membuat individu atau orang tua berfikir berkali-kali sebelum melakukan sesuatu.
"Jadi orang dengan pemahaman spiritual yang baik tentu akan berfikir berkali-kali, sebelum ia melakukan perbuatan yang menyakiti orang lain apapun tujuan dan alasannya," kata Hery kepada digoid.
Dalam kasus penganiayaan ini, orang tua yang memiliki pemahaman spiritual yang baik tidak akan melakukan penganiayaan atau kekerasan kepada anak. Walaupun sang anak melakukan sebuah kesalahan.
Faktor kedua adalah faktor psikologis atau kematangan emosional. Hery menyebut, semakin matang emosi seseorang, maka ia akan memiliki pusat kendali yang lebih kuat sebelum dia merespon sesuatu hal yang terjadi menimpanya.
Orang tua yang memiliki kematangan emosional dan dapat mengendalikan emosinya lebih kuat, tidak akan hanya memenuhi hasrat emosionalnya saja.
"Sehingga yang keluar adalah hal-hal yang tidak dipikirkan secara matang atau tidak dipikirkan secara rasional. Hingga akhirnya memenuhi hasrat emosionalnya saja," kata Hery.
Kemudian pengalaman edukatif atau kadar edukasi juga menjadi faktor terjadinya penganiayaan terhadap anak. Orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun pemahaman mengenai penganiayaan yang dianggap menjadi salah satu cara untuk membuat efek jera pada anak, merupakan contoh orang tua yang memiliki edukasi terbatas.
"Edukasinya terbatas, dia berpikir bahwa kekerasan yang brutal suatu saat akan memberikan efek jera. Itu menandakan masih perlu ditingkatkan edukasi tentang bagaimana membimbing anak," kata Hery.
Dijelaskan Hery, asyarakat yang memiliki tingkat edukasi yang baik akan melakukan langkah-langkah yang terukur. Dia akan berfikir berkali-kali mengenai apa yang ia lakukan.
"Ketika penganiayaan tersebut misalnya dilakukan untuk tujuan mengedukasi anaknya, dia akan berfikir berkali-kali dan akan mengukur caranya, mengukur strareginya, mempertimbangkan langkah yang akan dilakukannya," tutup Hery.