Solo Jadi Destinasi Unggulan MICE
Selasa, 13 Desember 2022 08:22
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Menparekraf, Sandiaga Uno. Dok. Kemenparekraf
SOLO -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi Kota Solo dengan menjadikan kota Solo sebagai Destinasi unggulan MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition).
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno pada acara “Dialog KADIN Surakarta: Solo Sebagai Destinasi MICE Berkarakter Budaya” di Hotel Solia Zigna, Solo pada Sabtu, 10 Desember 2022.
"Kita melakukan dialog untuk meningkatkan MICE dan juga pengembangan batik di Kampung Laweyan agar bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya target capaian penciptaan lapangan kerja 1,1 juta di tahun ini dan 4,4 juta di tahun 2024," kata Sandi dalam laman resmi Kemenparekraf.
Solo memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi salah satu destinasi unggulan MICE. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya Solo menjadi tuan rumah penyelenggaraan berbagai acara mulai dari tingkat nasional hingga internasional.
"Ke depan kita bisa rancang bersama berbagai penyelenggaraan kegiatan internasional. Kita akan melakukan revitalisasi terutama dalam penyelenggaraan MICE, penyelenggaraan kegiatan yang lebih ditingkatkan untuk menjadikan Solo sebagai destinasi event internasional," kata Sandi.
Maka Sandiaga Uno mengajak KADIN Kota Solo khususnya untuk berkolaborasi bersama pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dan juga dalam mendukung dan pengembangan batik. Termasuk ikut mendukung dalam memberikan pelatihan, pendampingan, juga akses pembiayaan.
Terkait batik, Menparekraf Sandiaga mengatakan industri batik memiliki potensi dan kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara ini. Industri batik mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja pada 47 ribu unit usaha batik di 101 sentra di seluruh Indonesia. Produk batik Indonesia juga sangat diminati oleh pasar mancanegara, dimana nilai ekspor batik pada tahun 2021 mencapai 46,24 juta dolar AS.
"Untuk mengembangan industri batik nasional, Kemenparekraf bersama stakeholder terkait sedang menyiapkan standar kompetensi kreasi batik. Tujuan dari disusunnya standar kompetensi ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM pengusaha batik, serta meningkatkan sinergi antara stakeholder dalam pengembangan batik," kata Sandiaga.