Setidaknya Sudah Ada 37.202 Nyawa Menghilang Akibat Agresi Israel, PBB Bilang Ini Salah Hamas
Kamis, 13 Juni 2024 19:00
Reporter : Tim Digo.id
ilustrasi Agresi Israel Belasan Puluhan Ribu Nyawa Palestina Melayang/Digo.id
Jakarta, DigoID-Ada berita terbaru dari Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, Palestina. Mereka melaporkan bahwa sejak Oktober 2023, sekitar 37.202 warga telah meninggal akibat agresi dari Israel. Selain itu, lebih dari 84.932 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Info ini dikutip dari CNN Internasional, Kamis, 13 Juni 2024.
Israel saat ini masih terus menggempur Gaza, khususnya daerah Rafah. Pengumuman dari Kemenkes Gaza ini muncul setelah Israel melakukan serangan besar-besaran ke kamp pengungsi di wilayah tersebut.
Baru-baru ini, mereka menggempur kamp pengungsi di Shabura. Minggu lalu, Israel juga menyerang kamp pengungsi di Nuseirat dan menyebabkan lebih dari 200 orang tewas. Serangan tersebut terjadi bersamaan dengan operasi khusus untuk membebaskan empat sandera. Saat ini, masih ada 116 sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
COI Anggap Israel Berupaya Memusnahkan Gaza
Komisi Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (COI) telah melakukan investigasi independen dan menyimpulkan bahwa Israel melakukan tindakan pemusnahan selama agresi di Jalur Gaza. Komisi ini akan melaporkan hasilnya kepada Dewan Hak Asasi Manusia pekan depan.
Laporan COI menyebutkan adanya kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan, pembunuhan, penganiayaan gender yang menargetkan laki-laki dan anak laki-laki Palestina, pemindahan paksa, serta penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi.
Namun, Israel menolak bekerja sama dengan komisi tersebut karena dianggap memiliki bias anti-Zionis. COI juga menyebutkan bahwa Israel menghalangi pekerjaan mereka dan mencegah penyelidik mengakses negara tersebut dan wilayah pendudukan Palestina.
PBB Menyalahkan Hamas?
Di sisi lain, komisi penyelidik PBB juga menyalahkan Hamas karena melakukan kejahatan perang pada tahap awal. Temuan PBB ini didasarkan pada serangkaian laporan yang berfokus pada serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan respons militer Israel. Laporan investigasi ini muncul di tengah agresi Israel yang terus berlanjut di Gaza sejak Oktober 2023.
Informasi terbaru mengenai jumlah korban ini mencuat setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) merilis resolusi gencatan senjata yang diusulkan oleh Amerika Serikat. Usulan tersebut mencakup pertukaran tahanan, evakuasi pasukan Israel dari Gaza, dan pembangunan kembali daerah yang hancur akibat serangan.
Proposal ini menawarkan tiga tahap pelaksanaan. Pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu dan akan diperpanjang hingga kesepakatan akhir tercapai. Kedua, pihak-pihak terkait akan diberi waktu untuk negosiasi lebih lanjut guna mencapai penghentian permanen permusuhan. Ketiga, rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza dan mengembalikan seluruh sandera kepada keluarga mereka.
Hamas menyatakan bersedia menerima usulan tersebut dengan syarat gencatan senjata permanen dan penarikan seluruh pasukan Israel dari Palestina.