Sepeninggal Tjetje, Ketua AMS Kehilangan Sosok Panutan
Kamis, 10 November 2022 20:51
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Dok. Rubby Jovan
BANDUNG -- Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Noery Ispandji Firman mengaku sangat kehilangan tokoh pendiri AMS Tjetje Hidayat.
Hal itu ia utarakan setelah menghantarkan kepergian Tjetje Hidayat untuk terakhir kalinya di TPU Gumuruh, Kota Bandung, pagi tadi.
Noery menilai kepergian Tjetje meninggalkan kesedihan yang dalam. Baginya, Tjetje Hidayat sendiri sudah menjadi teladan yang baik untuk para anggota AMS.
“Beliau adalah seorang kakak, seorang bapak, seorang guru yang luar biasa dan memberikan ilmu-ilmunya dengan ikhlas dan betul betul apa yang beliau lakukan langkah-langkah pergerakan itu menjadi suatu tauladan bagi AMS,” kata Noery saat ditemui Kamis, 10 November 2022.
Ia mengatakan Almarhum adalah salah satu tokoh penting Jawa Barat yang mempunyai keberanian untuk melawan kebijakan pusat yang tidak sepaham dengan hati nuraninya.
“Jadi tokoh yang berani melawan kebijakan-kebijakan pusat, jadi kang Tjetje ini kalo tidak setuju tidak sepaham dengan hati nuraninya bisa berbicara itu. Jarang ada tokoh Jawa Barat yang berani melawan kebijakan pusat,” kata Noery.
Noery menyebut bukan hanya organisasi AMS yang kehilangan sosok Tjetje Hidayat, tapi warga Jawa Barat turut kehilangan figur tersebut.
“Kehilangan satu tokoh yang betul-betul jadi panutan bukan hanya bagi organisasi tapi bagi masyarakat Jawa Barat dengan sikap sikapnya yang berani melawan,” tegasnya.
Tjetje Hidayat sendiri disemayamkan pada tanggal 10 November yang bertepatan dengan didirikannya Angkatan Muda Siliwangi (AMS) pada 56 tahun lalu.