Sengaja Dikosongkan, Atap Kelas Lapuk di SMPN 2 Singajaya Roboh
Jumat, 20 Januari 2023 21:51
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Dok. Ist
GARUT -- Sudah satu tahun sejak tiga ruang kelas di SMP Negeri 2 Singajaya, Kabupaten Garut dibiarkan kosong karena rawan dari ambruk. Hingga akhirnya atap kelas roboh pada Kamis, 19 Januari 2023.
Meski terjadi ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tengah berlangsung, namun kejadian tersebut tidak memakan korban. Salah satu guru SMPN 2 Singajaya, Cep Ersa Eka Susila Satya, mengkonfirmasi perihal kejadian tersebut.
Pria yang akrab disapa Bah Erza itu menuturkan, kondisi kelas tersebut memang sudah lama meprihatinkan sehingga sudah satu tahun tidak ditempati.
"Lokasinya berada di bawah. Bangunan itu udah setahunan mengkhawatirkan, sempat direnovasi namun tidak terpakai lama, sudah setahunan dikosongin," kata Bah Ezra kepada digo id Kamis, 19 Januari 2023.
Para pelajar menempati ruang-ruang kelas yang berada di atas, sedangkan tiga kelas mengkhawatirkan itu berada di bagian bawah sekolah.
Bah Ezra menuturkan, kejadian terjadi saat KBM berlangsung, suara gemuruh keras terdengar.
"Tadi siang waktu sedang KBM setelah istirahat, anak-anak lagi di kelas, saya lagi di ruang koperasi tiba-tiba ada suara gemuruh," kata Bah Ezra.
Setelah mendengar suara tersebut dan memastikan asal suara, ia dan guru-guru lain kemudian menahan rasa penasaran anak-anak yang ingin mengetahui asal suara tersebut.
Bah Ezra mengaku, ia bersyukur tidak ada anak-anak yang sedang bermain di sana, karena biasanya anak-anak sekolah sering bermain di area tersebut.
"Untungnya wilayah itu lagi gaada anak-anak yang disana, biasanya suka ada, kadang mereka suka main ke situ, yang bikin paniknya itu takut ada anak yang ke sana, makannya tadi kita langsung cek anak-anak ada atau tidak," kata Bah Ezra.
Selain itu, Bah Ezra menuturkan akses tiga kelas tersebut terkadang digunakan warga untuk masuk ke kampung belakang sekolah, anak sekolah pun ada pula yang sering melewati area tersebut untuk pulang.
"Tapi biasanya ada warga dari pinggir yang suka ikut jalan kesana, jadi ada jalan tembus ke kampung belakang sekolah, beberapa pelajar di sini juga kadang kalau pulang karena gamau muter terutama yang tidak bawa kendaraan biasanya nerobos ke situ ke belakang kelas itu, ada jalan kecil," kata Bah Ezra.
Beruntung saat kejadian terjadi, tidak ada murid atau masyarakat yang berada di sana.
"Makannya tadi tuh agak sempet panik beberapa saat takut ada anak-anak yang tidak sengaja lewat kesitu," tutup Bah Ezra