Sempat Ngaku Kesurupan, Santri Pembunuh Ustazahnya Sendiri Ternyata Dendam Karena Sering Dihukum

Jumat, 17 Mei 2024 16:13

Reporter : Tim Digo.id

top-news

Ilustrasi santri 13 tahun bunuh ustadzahnya sendiri/Digo.id

Jakarta, DigoID-Kejadian tragis menimpa sebuah pesantren di Jalan Danau Rangas, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Seorang santri berinisial FA, yang baru berusia 13 tahun, tega membunuh ustazahnya sendiri, N (35), pada Selasa malam, 14 Mei 2024. Peristiwa ini bikin geger dan jadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.

 

Kesurupan Sampai Membunuh Ustadzah Sendiri?

 

Menurut Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Budi Santosa, malam itu FA tidur di Masjid As-Salam yang ada di lingkungan pesantren. Tiba-tiba, sekitar pukul 23.00 WIB, dia bangun yang katanya sih, dalam keadaan kesurupan. Tanpa sadar, FA berjalan menuju rumah korban yang masih di area pesantren. FA masuk lewat jendela yang nggak terkunci dan mengambil pisau dari dapur.

 

FA langsung masuk ke kamar N yang sedang tidur. Tanpa ragu, dia menusuk wajah dan dada korban. Budi menjelaskan, "Pelaku melakukan penusukan di bagian kepala korban sebanyak delapan tusukan dan di dada sebanyak satu tusukan," katanya seperti dikutip dari Kompas, Jumat, 17 Mei 2024.

 

Nggak cukup dengan itu, FA juga sempat memukul mata kanan korban. Jeritan N bikin salah satu guru di pesantren bergegas ke lokasi dan menemukan N udah bersimbah darah. Mereka langsung membawa N ke RS Betang Pambelum, tapi sayang nyawanya nggak tertolong. Hasil visum di RSUD Doris Sylvanus menunjukkan bahwa N tewas karena pendarahan hebat.

 

Ternyata, Punya Dendam Lain Juga!

 

Selain alasan kesurupan, FA juga diduga punya dendam pribadi sama korban. Menurut Budi Santosa, FA sering dihukum oleh N karena beberapa kali melanggar aturan pesantren. Sehari sebelum kejadian, FA dihukum menyalin dua juz Al-Quran oleh ustaz yang membimbingnya. Rupanya, dendam itu yang jadi pemicu FA melakukan tindakan keji ini.

 

Walau FA udah mengakui perbuatannya, usianya yang masih 13 tahun bikin dia nggak bisa ditahan. "Sesuai dengan undang-undang yang bisa ditahan minimal usia 14 tahun, sedangkan pelaku masih 13 tahun," jelas Budi dikutip dari Tribunnews, Jumat, 17 Mei 2024. Saat ini, pihak Polresta Palangkaraya masih melakukan penyidikan dan juga pemeriksaan kejiwaan untuk memastikan kondisi mental FA saat melakukan pembunuhan tersebut.

 

Akibat kejadian ini, pesantren meliburkan semua muridnya. Pihak kepolisian juga udah meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mendalami kasus ini lebih lanjut. Kombes Pol Budi Santosa menegaskan bahwa FA terancam pasal berlapis atas perbuatannya, namun usianya jadi pertimbangan penting dalam proses hukum.

Kejadian ini jelas mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan dan perhatian ekstra, terutama di lingkungan pendidikan. Semoga kejadian serupa nggak terulang lagi, dan kita bisa lebih peka terhadap kondisi mental anak-anak di sekitar kita.

Redaktur : seno

Berita Terkait


peringati-hari-bumi-fkpdas-kota-tasikmalaya-gelar-aksi-tanam-pohon-serentak-bersama-walikota-tasikmalaya

Peringati Hari Bumi, FKPDAS Kota Tasikmalaya Gelar Aksi Tanam Pohon Serentak Bersama Walikota Tasikmalaya

Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April, Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Al...

rangkaian-program-csr-pik-2-mendukung-generasi-emas-indonesia

Rangkaian Program CSR PIK 2: Mendukung Generasi Emas Indonesia

PT Pantai Indah Kapuk Dua, Tbk (PIK 2) kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung pembangunan m...

csr-pik-2-dorong-ketahanan-pangan-lewat-budidaya-ikan-teluknaga

CSR PIK 2 Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Ikan Teluknaga

Teluknaga, Tangerang – Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Re...

jalan-dakwah-bersama-ustaz-hilman-fauzi-di-masjid-al-khairiyah-menara-syariah-pik-2

Jalan Dakwah Bersama Ustaz Hilman Fauzi di Masjid Al-Khairiyah, Menara Syariah PIK 2

Tangerang, Banten – PIK 2 kembali menjadi pusat perhatian dengan diselenggarakannya acara Jalan Dakw...

pik-2-gelar-pelatihan-pik-craft-class-untuk-tingkatkan-keterampilan-ibu-ibu-di-teluknaga

PIK 2 Gelar Pelatihan PIK-Craft Class untuk Tingkatkan Keterampilan Ibu-Ibu di Teluknaga

Dalam upaya meningkatkan keterampilan dan memberdayakan masyarakat sekitar, Community Development PI...

satrio-sugeng-prayitno-maestro-pembuat-jalan-di-perbatasan-indonesia

Satrio Sugeng Prayitno, Maestro Pembuat Jalan di Perbatasan Indonesia

Semasa mengabdi untuk negara di Kementerian PUPR, hampir semua waktu Ir. Satrio Sugeng Prayitno, M.M...

pusat-data-nasional-kena-sabotase-netizen-peringatkan-rencana-teror

Pusat Data Nasional Kena Sabotase, Netizen Peringatkan Rencana Teror!

Alfons Tanujaya bilang kalau Kemenkominfo sama BSSN tuh harusnya dipimpin sama orang yang bener-bene...

kapolda-sumbar-bantah-afif-meninggal-dianiaya-polisi-pihak-yang-viralkan-langsung-dicari

Kapolda Sumbar Bantah Afif Meninggal Dianiaya Polisi, Pihak Yang Viralkan Langsung Dicari!

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, membantah jika Afif Maulana (13), seorang siswa SMP meninggal karen...

hbd-jokowi-kepuasan-publik-sebesar-756-persen-jadi-kado-spesial

HBD Jokowi! Kepuasan Publik Sebesar 75,6 Persen Jadi Kado Spesial

Hari ini ada yang spesial banget nih, Presiden Jokowi ulang tahun yang ke-63