Sekolah Darurat Cianjur Rampung Akhir Tahun
Selasa, 13 Desember 2022 20:25
Reporter : Fitri Sekar Putri
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi. Dok. Fitri Sekar Putri
CIMAHI -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat tengah melakukan persiapan pembangunan sekolah darurat bagi siswa korban gempa Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 lalu. Diperkirakan sekolah darurat tersebut akan rampung sebelum pelaksanaan ujian atau pada akhir tahun 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi mengatakan jika terdapat pergeseran Lokasi Pusat (Lokpus) pembangunan ruang kelas baru. Artiinya pembangunan ruang kelas yang seharusnya dilakukan di kabupaten/kota lain akan fokus pada Cianjur.
"Memang dalam rangka melakukan revitalisasi, pertama revitalisasi melalui pergeseran lokpus. Lokpus yang tadinya fokus pembangunan ruang kelas baru itu akan dilakukan di kabupaten/kota lain, lokpusnya kita pindahkan kesitu," ujar Dedi pada Selasa, 13 Desember 2022.
Menurut Dedi, nanti pun akan dilakukan revitalisasi terhadap empat sekolah yang rusak parah oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hingga saat ini Disdik Jabar dan stakeholder terkait tengah melakukan pembersihan puing-puing sisa bangunan.
"Nanti akan mendirikan tenda darurat. Tenda darurat itu akan dilakukan baik kegiatan pembelajaran maupun ujian. Karena di Cianjur ini ujiannya diundur," ungkap Dedi.
Proses pembangunan tenda sendiri akan dimulai pertengahan bulan ini yang akan dibangun secara bertahap.
"Kemarin saya dapat informasi baru ada sekitar 40 tenda bertahap. Karena ada sekolah yang kita lakukan pembersihan puing-puing dulu," kata Dedi.
Disdik memastikan sekolah darurat itu akan rampung akhir tahun nanti, mengingat jadwal ujian untuk siswa siswi korban gempa Cianjur akan dilakukan pada 6 Januari nanti.
"Targetnya tenda itu kan januari sudah selesai. Karena itu kan dilakukan untuk pembelajaran darurat, karena akan dipergunakan ujian. Yang kedua akan digunakan pembelajaran di semester yang akan datang," kata Dedi.
Sedangkan untuk pembangunan sekolah-sekolah yang rusak parah, Dedi menyebutkan akan dimulai pada bulan Maret atau April. Akibat dari Gempa Cianjur terdapat 532 sekolah yang rusak dari mulai SD, SMP, SMA. Selain itu ada 2.149 ruang kelas juga yang hancur.