Rumah Sakit Kota Bandung Layani Korban Gempa Cianjur
Kamis, 24 November 2022 19:29
Reporter : Anggun Putri

Korban gempa Cianjur mendapatkan perawatan di RSHS Kota Bandung. Dok. Humas RSHS Bandung
BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung memberikan layanan kesehatan bagi korban gempa Cianjur. Pemkot mengintruksikan seluruh rumah sakit untuk memberikan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan bagi korban gempa.
Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat 129 warga Kabupaten Cianjur menjalani perawatan pada rumah sakit-rumah sakit di Kota Bandung per Rabu 23 November 2022 malam. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan Kota Bandung siap berkontribusi menyiapkan rumah sakit bagi korban gempa Kabupaten Cianjur.
"Kami telah berkoordinasi dengan seluruh rumah sakit di Kota Bandung untuk berkontribusi menyiapkan rumah sakit rujukan bagi korban gempa," Anhar dalam rilis Humas Kota Bandung, Kamis 24 November 2022.
Rumah Sakit Hasan Sadikin menangani pasien korban gempa terbanyak dengan 84 pasien. Disusul oleh RSUD Bandung Kiwari sebanyak 16 pasien dan RSUD Kota Bandung dengan 9 pasien. Pasien lainnya tersebar di RS Santosa Kopo, RS Sartika Asih, RS Muhammadiyah, RS ST Borromeus, RS Advent, dan RS Santosa Central.
Anhar memaparkan kebanyakan warga Kabupaten Cianjur terdampak gempa yang menjalani perawatan di Kota Bandung mengalami luka berat juga patah tulang. Dia mengaku terus berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit agar jangan ada penolakan pasien korban gempa.
Anhar memastikan, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengatur agar tidak terjadi penumpukan di salah satu rumah sakit saja.
"Kami instruksikan rumah sakit jangan ada penolakan. Khawatir adanya penumpukan (pasien di salah satu rumah sakit saja), alhamdulillah sudah ada pengaturan dari Kemenkes sehingga diharapkan tidak ada penumpukan," kata Anhar.
Di sisi lain Dinkes Kota Bandung telah bergerak membantu korban gempa sejak Senin, 21 November 2022 malam. Sejauh ini Dinkes Kota Bandung telah mengirimkan ambulan, obat-obatan, tenaga kesehatan, dokter, mobil ICU hingga mobil jenazah ke lokasi.
Sampai Rabu, 23 November 2023 Dinkes bersama organisasi profesi serta jajaran kesehatan lainnya di Kota Bandung telah mengirimkan 20 unit ambulan, 5 dokter spesialis, 17 dokter umum, 42 perawat, 1 tenaga farmasi, 7 orang logistik dan 26 orang pengemudi.
"Jumlah tersebut terus bertambah. Kami mengumumkan agar semua rumah sakit mengirimkan personil dan ambulan," kata Anhar.
Anhar menyebut saat ini pihaknya masih menyesuaikan keperluan obat-obatan yang dibutuhkan korban.
"Dukungan obat-obatan dan nakes untuk pertolongan pertama masih sangat dibutuhkan. Ke depan kebutuhan pasti berubah. Kita siapkan obat-obatan seperti obat diare, batuk, gatal karena pasti disana sanitasi nya tidak memadai. Obat-obatan kami menyesuaikan," katanya.