Rumah Sakit di Bandung jadi RS Rujukan Gempa Cianjur
Senin, 28 November 2022 19:30
Reporter : Anggun Putri
Pemkot Bandung melepas truk pengirim bantuan untuk Kabupaten Cianjur. Dok. Humas Pemkot Bandung
BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menekankan komitmennya untuk membantu korban gempa di Kabupaten Cianjur pada Senin 21 November 2022 lalu. Salah satunya adalah Yana menetapkan beberapa rumah sakit di Kota Bandung menjadi rujukan dari rumah sakit di Kabupaten Cianjur
"Dalam musibah kebencanaan terutama gempa bumi, pasti cukup banyak korban patah tulang maupun trauma. Kota Bandung menjadi rujukan dari beberapa rumah sakit yang ada di Kabupaten Cianjur," kata Yana di Balai Kota Bandung, Kota Bandung pada Senin, 28 November 2022.
Selain itu Yana juga mengapresiasi rumah sakit di Kota Bandung yang telah membantu proses operasi dari korban gempa. Tercatat ada sekitar 82 pasien yang melakukan operasi di rumah sakit di Kota Bandung.
"Disamping itu yang kami pikirkan juga pascaoperasi, jadi tidak mungkin setelah mereka selesai dioperasi langsung dikembalikan ke daerah asal. Kan di sana juga belum tentu rumahnya ada atau saudaranya mau menerima," kata Yana.
Guna menyelesaikan masalah itu, Pemkot Bandung menyiapkan eks Rumah Sakit Kawaluyaan untuk menampung pasien-pasien pascaoperasi. Diketahui selain pasien, keluarga juga bisa ikut mendapatkan pelayanan.
Sehingga setelah pasien pulih dan di daerah asalnya sudah ada tempat tinggal, baru mereka dapat kembali ke Kabupaten Cianjur. Seluruh dana yang dikucurkan berasal dari anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT).
"BTT-nya digunakan untuk biaya pasca penanganan. Kan harus kita pikirkan siapa yang memikirkan pasca, kan Kota Bandung ini jadi rujukan juga, jadi biayanya dari BTT ini," ujar Yana
Di sisi lain, Yana menanggapi sesar lembang yang kini tengah hangan di publik. Dia menilai hal ini sebagai pengingat bahwa potensi kebencanaan itu di manapun ada. Mitigasi bencana termasuk potensi kebencanaan itu ada di mana pun.
"Nanti dinas terkait melakukan sosialiasi, mungkin kita lakukan FGD dengan ahli-ahli yang memahami soal mitigasi bencana," kata Yana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandung juga akan berproses.
"Makannya nanti hasil kajian kita lihat kebutuhan apakah memang harus berdiri sendiri," kata Yana.