Qatar Soroti Kostum Unik Piala Dunia dari Fans Internasional
Senin, 05 Desember 2022 13:13
Reporter : Fitri Sekar Putri
Dok. AP Photo/Darko Bandic
DOHA -- Para pendukung sepak bola dari seluruh dunia turut serta meramaikan laga Piala Dunia 2022 di Ibu Kota Qatar Doha dengan menggunakan kostum seunik mungkin. Sayangnya, kostum-kostum itu tidak diindahkan oleh masyarakat lokal.
Pengunjung dari seluruh dunia mengenakan versi baru dari hiasan kepala dan thobes Arab Teluk tradisional. Wanita Barat telah mencoba jilbab. Penggemar Inggris telah mengenakan kostum tentara salib. Mereka yang berpikiran politis telah membuat pernyataan dengan aksesoris pelangi di Qatar, yang mengkriminalkan homoseksualitas.
Namun euforia tersebut tidak disambut baik oleh penduduk setempat di negara muslim kecil yang belum pernah melihat tontonan Piala Dunia sebelumnya. Justru fesyen penggemar tersebut mengundang kemarahan bagi para penduduk setempat.
Dilansir dari laman AP News, gaya paling populer di kalangan penggemar asing di Piala Dunia kali ini adalah ghutra, kerudung tradisional yang dikenakan oleh pria di seluruh Jazirah Arab.
Salah satu pengunjung dari Afrika, Gavin Coetzee yang berusia 60 tahun mengakui bahwa pilihan pakaiannya mungkin tampak salah dipahami, bahkan membuat orang lain merasa ngeri. Dia meminta penjahit untuk menjahit empat bendera Afrika menjadi ghutra dan thobe atau tunik panjang yang seharusnya berwarna putih.
"Saya tidak akan memakai ini di negara Barat," kata Coetzee merujuk pada kepekaan budaya yang meningkat di sana.
Namun yang mengejutkan, kostumnya telah menarik kegembiraan dan pujian dari penduduk setempat di Qatar. Gavin juga menjelaskan jika banyak orang yang tertarik untuk mengenakan hal yang serupa.
Lain halnya dengan wisatawan asal Venezuela, Ricardo Palacios. Dia memilih untuk mengenakan hiasan kepala kotak-kotak merah-putih dan mengklaim hanya mendapat kritikan karena cara menggunakannya yang kurang tepat.
"Saya ingin mengikuti budaya disini, saya senang mencoba hal baru. Penduduk setempat kaget, bahwa seseorang yang mengenakan kemeja Spanyol mengenakan ini," kata Palacios.
Warga Qatar dilaporkan tidak menyukai kostum-kostum tentara salib bertopi penggemar Inggris. Pakaian tersebut, menampilkan baju zirah berantai, helm plastik, dan perisai yang dihiasi dengan salib tegak, mengacu pada penaklukan Kristen di Tanah Suci dari abad ke-11 hingga ke-13 yang mengadu domba penjajah Eropa dengan Muslim.
Salah satu rekaman yang beredar di Twitter menunjukkan keamanan Qatar mengusir penggemar berpakaian tentara salib sebelum pertandingan Inggris-Iran di babak penyisihan grup turnamen. Pendukung lain melaporkan bahwa mereka diminta untuk menyerahkan kostum mereka sebelum Inggris melawan Amerika Serikat beberapa hari kemudian.
Grup penggemar mengedarkan saran untuk pendatang baru, melarang wanita mengenakan celana pendek dan kemeja lengan pendek. Situs web pariwisata yang dikelola pemerintah meminta pengunjung untuk "menunjukkan rasa hormat terhadap budaya lokal dengan menghindari pakaian yang terlalu terbuka", dan merekomendasikan pria dan wanita menutupi bahu dan lutut mereka.
Anggota Dewan Majlis Al-Dama, Naji al-Naimi turut mengomentari busana unik yang dipakai oleh pengunjung dari berbagai belahan dunia ini. Dia mengatakan banyak penggemar internasional yang mengenakan pakaian nasionalnya, tetapi tidak mengganggunya sedikit pun.
Sebaliknya, dia menganggap tren itu menawan. Ia membandingkannya dengan warga Jazirah Arab yang mengenakan jeans atau jas saat bepergian di Eropa.
"Kami selalu berusaha untuk menyesuaikan dan menarik kebiasaan dan tradisi negara tuan rumah," ucap Naji.