Pulihkan Krisis Iklim Melalui Program dari Solar Generation
Rabu, 21 Desember 2022 17:41
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Ilustrasi Panel Solar
BANDUNG -- Solar Generation merupakan komunitas anak muda yang pusatnya berada di Jakarta. Komunitas ini berkecimpung di bidang edukasi tentang energi terbarukan dan juga krisis iklim.
Salah satu anggota relawan Solar Generation, Amalia Narya mengatakan volunteer Solar Generation terdiri dari mahasiswa dan SMA. Anggotanya merupakan relawan yang berusaha memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang energi terbarukan sebagai salah satu solusi untuk menangani perubahan iklim.
"Teman-teman, Solar Generation itu volunteernya terdiri dari mahasiswa dan anak SMA, ini contohnya ada temen-temen Solgen juga yang masih SMA dan kita semua adalah relawan yang memang berusaha untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang energi terbarukan sebagai salah satu solusi untuk menangani perubahan iklim," ujar Amel, sapaan Amalia Narya.
Menurut Amel, Solar Generation memiliki program pemberdayaan masyarakat dan memberikan edukasi. Program dari pemberdayaan masyarakat yaitu membantu masyarakat yang terdampak krisis iklim.
"Solar Generation itu paling banyak programnya itu adalah pemberdayaan masyarakat yang kedua ini adalah memberikan edukasi. Kalau pemberdayaan masyarakat itu seperti tadi yang sudah aku jelasin ada di beberapa wilayah terutama kita membantu mayarakat yang memang sudah terdampak krisis iklim," lanjutnya.
Sebagai contoh menurut Amel, petani di Purbalingga kesulitan air karena mengandalkan air irigasi. Solar Generation memberikan edukasi tentang energi surya dan mensuport petani untuk mendapatkan energi listrik yang terbarukan.
"Petani di Purbalingga mengeluh tentang kekurangan air, karena mereka mengandalkan air irigasi sebebernya air irigasi itu yang dipake bukan hanya lahan dia saja jadi dia membutuhkan energi yang mampu memompa air dan itu energinya yang menguntungkan buat dia, yaitu senergi surya" ucap Amel.
"Jadi kita memberikan edukasi mereka tentang energi surya setelah itu juga kita mensuport mereka untuk mendapatkan energi listrik yang terbarukan," lanjutnya.
Amel menambahkan contoh yang kedua yaitu membantu petani kopi yang kesulitan menjemur kopi karena wilayah rumah petani tersebut berada di tempat yang kurang terpapar sinar matahari. Solar Generation membantu mereka dengan memberikan solar dryer.
"Contoh yang kedua ini baru saja kemarin kita membantu petani kopi, dia pada saat itu sudah lama mengalami kesulitan untuk menjemur kopi karena memang wilayah rumah petani inituh berada di tempat yang mataharinya kurang bersinar sepanjang hari," ujar Amel.
"Akhirnya kita membantu mereka dengan memberikan solar dryer, jadi kita membuat rumah kaca yang fungsinya untu menjemur kopi mereka terus kemudian selain menggunakan rumah kaca kita memberikan mereka energi surya yang akhirnya energi surya itu bisa mengaliri listrik ke lampu pemanas, dari lampu pemanas menciptakan suhu yang tinggi di rumah kaca," lanjutnya.
Program Solar Generation untuk saat ini kebanyakan dilakukan di Jawa Tengah. Untuk pemberdayaan masyarakat itu sendiri Solar Generation sudah bergerak di Purbalingga, Banjar Negara, dan Kulon Progo.
Untuk edukasi, Solar Generation sudah bergerak di Jakarta, Bandung, Bali, Yogyakarta, dan Semarang. Solar Generation sudah berhasil memberikan edukasi tentang energi terbarukan dan krisis iklim di perwakilan dari SMA dan SMK di DKI Jakarta.
Pada 2019 lalu Solar Generation bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Kegiatannya yaitu memberikan edukasi di setiap sekolah yang belerja sama dengan Disdik.
"Pada tahun 2019 Solar Generation pernah dilibatkan oleh Disdik DKI Jakarta untuk memberikan edukasi dari setiap sekolah yang bekerja sama dengan Disdik," ujar Amel.
Amel berharap anak muda saat ini termasuk dirinya bisa sadar terhadap krisis iklim. Menurutnya, saat ini dunia sedang berada di masa-masa yang sangat genting.
"Aku berharap banget temen-temen bisa cepat sadar tentang krisis iklim karena memang sekarang itu kita sedang berada di masa-masa yang genting sekali, kalau kita terlambat sadar maka kita tidak akan pernah punya bumi yang nyaman," kata Amel.