Polresta Bandung Adakan Sosialisasi Kesehatan Cegah GGAPA
Kamis, 27 Oktober 2022 18:58
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Ilustrasi
KABUPATEN BANDUNG -- Polresta Bandung bersama Dinkes Kabupaten Bandung, BPOM, dan Ikatan Apoteker Indonesia melaksanakan Sosialisasi Kesehatan karena saat ini sedang maraknya kasus gagal ginjal pada anak secara daring pada Rabu 26 Oktober 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh 386 peserta yang terdiri dari apoteker, pelaku usaha toko obat, jajaran Kapolsek dan Bhabimkamtimas se-Kabupaten Bandung. Dengan mengusung tema ‘Apakah Semua Sirup Obat Berbahaya’ Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo berharap agar sosialisasi ini bisa memberikan pemahaman kepada masyatakat.
"Kami melihat banyak sekali yang khawatir dan ragu sehingga terhadap obat sirup anak, maka dari itu kami diskusi dengan Kasat Narkoba perlu melaksanakan sosialisasi," kata Kusworo.
Sampai 25 Oktober 2022 kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal sebanyak 245 kasus, hal ini disampaikan Kusworo berdasarkan pidato Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dalam pernyataannya pada 24 Oktober 2022.
"Kasus ini terjadi di 26 provinsi, adapun 8 kasus yang terberat ada di Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten dan Sumatera Utara," kata Kusworo.
"Sedangkan angka fatalitasnya dari 245 kasus ini, fatalitas yang meninggal dunia yaitu sebanyak 141 atau setara dengan 57,6 persen," kata Kusworo.
Jajaran Polsek Polresta Bandung bersama Puskesmas memberikan himbauan dengan memasang poster di setiap apotek sekaligus melakukan pengecekan seluruh apotek di Kota Bandung.
"Kami memberikan himbauan, untuk sementara tidak mengeluarkan obat-obatan yang sudah ditarik oleh BPOM," kata Kusworo.
Sosialisasi kesehatan ini dilakukan agar masyarakat bisa lebih waspada dimana seandainya ada anak-anak yang terjangkit, masyarakat mengetahui apa saja gejalanya dan langkah awal yang sebaiknya dilakukan.
"Apa gejalanya dan apa langkah-langkah awal yang bisa di lakukan supaya tidak sampai resikonya semakin tinggi," kata Kusworo.
"Jadi sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman ikut pada zoom ini bisa semakin paham," lanjut Kusworo.