Polisi Ungkap Hasil Mediasi Opang Pasir Impun dan Ojol
Selasa, 03 Januari 2023 22:35
Reporter : Anggun Putri
Polsek Antapani. Dok. Ist
BANDUNG -- Selisih paham terjadi antara taksi online (ojek online/ojol) dengan ojek pangkalan di Pasir Impun, Kota Bandung, pada Selasa, 3 Januari 2023. Keributan ini membuat Jalan A.H Nasution mengalami kemacetan pada siang tadi.
Kapolsek Antapani, Kompol Asep Muslihat pun mempertemukan kedua belah pihak untuk mediasi di Mapolsek Antapani. Asep pun menjelaskan hasil mediasi ini.
"Saya bisa menyampaikan bahwa hari ini kami memediasi antara dua pihak, antara pihak ojek online dan ojek pangkalan. Yang disampaikan dari masing-masing pihak adalah memang ada persoalan, khususnya di opang dan ojol yang ada di wilayah Bandung Timur," kata Asep.
Asep memastikan kedua belah pihak telah berdamai setelah menjalani mediasi. Dia pun meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada lagi konflik berkepanjangan di lapangan.
"Di antara kedua belah pihak yang sudah berkumpul ini, Alhamdulillah cooling down, yang kedua tidak ada persoalan di lapangan dan tidak ada persoalan fisik di lapangan untuk ke depan," kata Asep.
Selain memastikan kedua belah pihak berdamai, terdapat pula permintaan untuk membuat regulasi mengenai angkutan online tersebut. Kapolsek pun mengakui akan menjembatani masukan itu pada pihak yang berwenang.
Keributan terjadi di Kawasan Pasir Impun imbas dari viralnya video di media sosial pada Selasa, 3 Januari 2023. Pengguna angkutan online berjenis mobil merekam aksi opang yang mencegahnya untuk masuk ke Jalan Pasir Impun.
Sementara itu Ketua Umum Himpunan Driver Bandung Raya, Iyan Restu memasitkan tindakan yang dilakukan oleh driver ojek online adalah spontanitas. Hal itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk sesama driver ojek onlina.
"Ini ada yang salah paham, sebetulnya permasalahannya ojek pangkalan tidak mempermasalahkannya kemudian dari online itu tiba-tiba masuk dan kemudian tidak konfirmasi, tidak permisi istilahnya," kata Iyan.
"Ini sebagai bentuk spontanitas, tidak ada yang mengkomandoi karena ini masuknya di media sosial, tersebar ke dorum makanya ini rasa solidaritas mereka," kata Iyan.