Polisi Ditahan Akibat Kematian Salah Satu Suporter Iran
Jumat, 09 Desember 2022 17:29
Reporter : Hartifiany Praisra
Timnas Iran. Dok ant.
JAKARTA -- Seorang kepala kepolisian setempat di Iran ditahan akibat kasus penembakan yang menewaskan seorang pria yang tengah merayakan kekalahan Timnas Iran di Piala Dunia 2022 baru-baru ini.
Sebuah media lokal menyebutkan bahwa korban yang bernama Mehran Samak, berusia 27 tahun meninggal di utara kota Bandar Azali pada 30 November 2022 lalu, usai terkena timah panas.
Seorang pejabat polisi mengungkapkan kepada kantor berita IRNA, Samak tewas dalam sebuah kerumunan, setelah Timnas Iran kalah dari musuh bebuyutannya, yakni Amerika Serikat.
Kekalahan tim asuhan dari Carlos Queiros di ajang sepak bola terbesar sedunia itu mendapatkan tanggapan beragam dari masyarakat Iran. Baik yang pendukung serta yang antipemerintah.
"Almarhum Mehran Samak terkena senapan dan meninggal karena luka-lukanya," ucap Kolonel Mahmoud Rajabi, penasihat hukum kepolisian provinsi Gilan.
Mahmoud Rajabi mengatakan kepada IRNA bahwa sejumlah tersangka telah ditangkap dan sedang dalam penyelidikan. Selain itu, Rajabi juga menyebutkan seorang petinggi kepolisian Bandar Azali juga tengah diperiksa keterlibatannya atas kasus ini.
"Sejumlah orang, termasuk Kolonel Jafar Javanmardi, mantan komandan kepolisian Bandar Anzali, sedang diselidiki," ujar Rajabi.
Pengacara yang mewakili keluarga Samak, Majid Ahmadi, pun menulis di sosial media bahwa salah satu yang ditangkap merupakan kepala kepolisian kota tersebut.
"Seminggu setelah kematian Mehran Samak dan berdasarkan bukti-bukti, Jafar Javanmardi, Komandan Polisi (Bandar) Anzali ditempatkan dalam penahanan pra-sidang," kata Ahmadi, melansir dari laman Tasnim, Rabu, 7 Desember 2022.
Ahmadi pun menuduh Kolonel Javanmardi telah melanggar aturan karena menggunakan senjata api, yang akhirnya menyebabkan kematian Mehran Samak.
Di sisi lain, berbagai kelompok hak asasi manusia asing memberikan keterangan mengenai Samak yang ditembak mati oleh pasukan keamanan, karena membunyikan klakson mobilnya selama perayaan setelah kekalahan Iran di World Cup 2022 Qatar.
Kematian Samak ini tentu saja memancing kembali kemarahan publik. Mengingat pada September lalu, seorang gadis Iran, yakni Mahsa Amini pun dikabarkan meninggal dalam tahanan, menyusul penangkapannya yang diduga karena melanggar aturan berpakaian ketat untuk wanita Iran.