Pesanan Barongsai Meningkat Usai Pandemi Covid-19 Selesai
Senin, 16 Januari 2023 23:40
Reporter : Antara
Dok. Ant
CIREBON -- Perajin Barongsai asal Desa Serang, Kabupaten Cirebon mulai kembali menerima pesanan dari berbagai daerah. Angka pemesanan melonjak naik setelah pandemi COVID-19 menurun dan pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Pesanan barongsai yang saya buat dari Bandung, Bogor, Jakarta, Bojonegoro, hingga Palembang," kata seorang Perajin Barongsai dari Desa Serang, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon Tri Siswoyo di Cirebon, Senin, 16 Januari 2023.
Tri mengatakan selama masa pandemi Covid-19 yang melanda hampir tiga tahun terakhir, pihaknya sama sekali tidak ada pesanan barongsai maupun liong yang diterimanya.
Karena lanjut Tri, rata-rata pemesanan barongsai yang datang biasanya digunakan untuk keperluan pementasan di mal, hotel, maupun restoran saat perayaan Tahun Baru Imlek. Namun, pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah membuat pementasan semacam itu ditiadakan, sehingga tak ada pesanan yang masuk.
"Baru tahun ini ada pesanan lagi, karena dari 2020 sama sekali enggak ada, akibat pertunjukan barongsainya juga ditiadakan," kata Tri.
Tri menambahkan di masa sebelum pandemi COVID-19, biasanya menerima pesanan hingga 25 barongsai saat menjelang Tahun Baru Imlek seperti sekarang. Pihaknya bersyukur kini pertunjukkan barongsai kembali digelar di banyak tempat setelah pemerintah mencabut kebijakan PPKM dan pesanan barongsai juga mulai berdatangan.
Menurutnya, untuk satu set Barongsai dijual mulai dari harga 2,5 juta rupiah sampai 7 juta rupiah, dan itu sesuai kerumitan dari Barongsai yang diproduksi.
"Rata-rata satu set barongsai dijual seharga 2,5 juta-7 juta rupiah, sesuai tingkat kerumitannya, karena berbeda-beda dan menyesuaikan permintaan dari klien," katanya.
Proses pembuatan barongsai itu pun tampak rumit. Namun, ia bersama beberapa rekannya terlihat terampil saat merakit rangka kepala barongsai menggunakan kayu dan paku kecil. Bahkan, saat memaku kayu tersebut juga hanya menggunakan tang, karena apabila dipukul menggunakan palu dikhawatirkan justru merusak kayunya yang cenderung berukuran kecil dan tipis itu.
Usai rangka itu dibuat, tahap selanjutnya ialah melapisinya menggunakan bahan khusus kemudian mengecatnya dan memasang berbagai ornamen dari mulai mata hingga bulunya.