Jakarta, DigoID-Gengs, ada pesan serius nih dari Cak Imin, Ketum PKB, buat para bakal calon Pilkada yang mendaftar lewat PKB. Dia nunjukin tiga pesan yang bener-bener penting banget buat kita semua, guys. Jadi, dengerin baik-baik ya!

3 Pesan Cak Imin Buat Bakal Calon Kepala Daerah

Pertama, Cak Imin ngebahas soal pentingnya demokrasi yang jalan dengan baik. Dia bilang, kalo sistem demokrasi nggak berfungsi dengan baik, itu bisa bikin partisipasi dan keterlibatan semua pihak menurun. "Ketika keterlibatan semua pihak hampir pasti pembangunan tidak akan berjalan dengan cepat," kata Cak Imin seperti dilaporkan oleh DigoID, Jumat, 3 Mei 2024. Jadi, kita semua harus aktif dalam proses demokrasi, dan jangan sampe kita jadi yang bikin proses pembangunan jadi terhambat.

Trus, yang kedua, Cak Imin ngomongin soal perlunya perubahan di pemimpin daerah yang kadang-kadang relatif apatis. Dia khawatir, kalo kewenangan terlalu banyak di pusat, pemimpin daerah jadi makin apatis. “Inovasi kemudian menurun, gagasan-gagasan baru yang berbasis lokalitas ini juga mengalami penurunan inisiatif," lanjut Cak Imin. Nah, ini yang bikin proses pembangunan jadi lambat dan nggak efektif.

Nah, Cak Imin ngomongin soal kewenangan Kepala Daerah yang seringkali diambil oleh Pemerintah Pusat, terutama soal pengelolaan sumber daya alam. Dia bilang, ini bisa bikin sentralisasi sumber daya alam, yang akhirnya dikuasai segelintir orang dan pelaku dalam pengelolaan aset bangsa. Nah, ini nggak bagus banget, bro!

Cak Imin ngusulin buat ada pembagian kewenangan yang lebih adil buat menumbuhkan inovasi kepala daerah. Dia ngingetin kita soal zaman 2000-an, dimana inovasi tumbuh subur dimana-mana. Tapi, disisi lain, muncul juga raja-raja baru di daerah yang lebih dominan. Mereka lebih fokus bangun gedung-gedung megah buat kantor dan rumah dinas kepala daerah. Emang keren sih, tapi kita juga harus jaga agar inovasi kepala daerah tetep berkembang tanpa terbebani oleh sentralisasi kekuasaan.

Trus, yang terakhir, Cak Imin bilang soal distribusi kekuasaan pusat dan daerah yang susah banget di era sekarang, bro. Menurutnya, kolaborasi adalah satu-satunya jalan buat sukses di era ini. “Di era yang saya kira lebih populer disebut disrupsi ini, enggak ada jalan lain kecuali kolaborasi. Nah, kolaborasi ini tidak mungkin sukses kalo hanya mengandalkan satu titik kekuasaan dan pemerintahan," pungkasnya.

Potensi Anak Muda Sebagai Kekuatan Baru Politik

Nah, dalam upaya ini potensi besar dari anak muda tuh bisa jadi kekuatan buat ngebantu ngembangin daerahnya masing-masing, bro! Cara berpikir yang inovatif dan kreativitas kelompok generasi milenial dan z ini bisa jadi penggerak ekonomi daerah. Apalagi jika dihubungkan dengan kemajuan teknologi sekarang, inovasi-inovasi itu akan menjadi daya manfaat yang luar biasa.

Misalnya jika dilihat dari Kota kecil yang ada di Jawa Barat seperti Kota Sukabumi, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) nunjukin kalo generasi milenial dan z itu jumlahnya gede banget, sekitar 144.369 penduduk atau sekitar 40,3% dari seluruh populasi penduduk di Kota Sukabumi. Gede banget kan?

Tapi, walaupun jumlahnya banyak, kadang-kadang keberadaan kita, anak muda, juga bisa jadi tantangan tersendiri, bro. Persaingan dalam dunia kerja, susahnya nyari kerja, sampe persaingan bisnis kecil-kecilan kadang-kadang malah bikin konflik sosial atau muncul permasalahan-permasalahan baru dalam upaya meraup rejeki.

Sosok Anak Muda Kunci Kemajuan Demokrasi

Nah, dari permasalahan-permasalahan ini, ada sosok yang cukup inspiratif, ada sosok anak muda dalam acara calon Pilkada yang mendaftar lewat PKB yang dinilai dapat mewakili aspirasi keinginan politik di era masa kini.

Dialah Sandi Herdiana, di usianya yang terbilang cukup muda 32 tahun, bakal menjadi perwakilan anak muda di Kota Sukabumi yang maju jadi Walikota. Sandi udah lama berdialog sama berbagai kalangan, terutama generasi milenial dan z di sana, buat benerin situasi.

Nah, pemuda yang lahir di Bandung pada tahun ini, udah jadi pengusaha dari beberapa perusahaan startup yang fokus di dunia digital, guys. Perjalanan politiknya yang selalu dinamis, sebelum berkehendak maju menjadi calon kepala daerah Kota Sukabumi, dulunya dia juga jadi bagian dari Tim Pemenangan Daerah buat pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Barat. Namun sekarang, hatinya tergerak buat berbakti ke kota Sukabumi, melalui PKB.

Sandi bilang, langkah ini diambil setelah melihat bagaimana potensi besar di Kota Sukabumi, terutama faktor anak mudanya. Dia pengen banget anak-anak muda disana tuh jadi pusat perkembangan perekonomian daerah. Dengan pengalamannya mengelola berbagai perusahaan startup, dia yakin potensi ini bisa dikembangkan dengan baik. 

Salut banget kan, sama semangat dan langkah yang diambil sama Sandi. Semoga dia bisa jadi inspirasi buat anak muda lainnya buat ikutan berkontribusi buat daerahnya masing-masing ya, guys!

Ta'aruf Gus Muhaimin Bersama Bakacada

Sementara itu dalam pertemuan bertajuk 'Ta'aruf Gus Muhaimin dengan bakal calon kepala daerah (Bacakada), Cak Imin mengungkapkan sudah bertemu dengan Bakacada yang mendaftarkan diri ke PKB untuk maju Pilkada 2024.

Selain Sandi Herdiana yang maju untuk Pilkada Kota Sukabumi yang akan berlangsung pada bulan November 2024 mendatang, ada juga nih salah satu nama tenar yang mendaftarkan diri yakni mantan Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.

"Banten Gubernur banyak, salah satu nama yang muncul ada Airin dari Golkar," kata Cak Imin.

Tidak hanya Airin, nama lainnya yang hadir yakni Ketua DPD Golkar Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar. Zaki disebut Cak Imin bersiap untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur Jakarta.

"DKI (Jakarta), ada Zaki, Ida Fauziyah, satu lagi.. tiga orang (bakal calon)," ungkap Cak Imin.

Tidak hanya itu Cak Imin menyebut untuk pencalonan Gubernur Jawa Barat, sudah ada dua nama dari internal partai yakni Ketua DPP PKB, Cucun Syamsurijal dan Wasekjen PKB, Saiful Huda.

"Jawa Barat ini masih bisik-bisik, dari internal ada Pak Huda sama Pak Cucun," ujar Cak Imin.