Jakarta, DIGO.id – Penyakit degeneratif semakin meningkat di Indonesia, dan untuk mengatasinya, terapi stem cell menjadi salah satu solusi yang menjanjikan. Kementerian Kesehatan mendukung perkembangan stem cell dan terapi genetik dan menyatakan bahwa penggunaan stem cell sangat relevan di fasilitas kesehatan.

Menteri Kesehatan Budi menyadari bahwa Indonesia memiliki keragaman genetik yang sangat kaya. Oleh karena itu, penting bagi ilmuwan untuk memiliki data genetik dari populasi Indonesia. Terapi stem cell dapat mengatasi berbagai penyakit degeneratif dan memiliki potensi untuk mencegah stunting, yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Pentingnya genetika dalam perkembangan terapi juga ditekankan. Gen manusia adalah informasi yang sangat akurat dan stabil; gennya tidak mengalami perubahan selama hidup individu. Ini memiliki implikasi besar dalam pemahaman penyakit dan terapi. Sebagai contoh, pandemi COVID-19 menjadi contoh bagaimana pemahaman genetik sangat penting, dan perkembangan teknologi seperti PCR (Polymerase Chain Reaction) memainkan peran kunci dalam pengujian genetik.

Dr. Sandy Qlintang, Wakil Direktur Stem Cell and Cancer Institute (SCI), mengungkapkan bahwa pengujian genetik semakin mudah diakses di Indonesia. Selain itu, terapi stem cell, jika diterapkan secara luas di fasilitas kesehatan, memiliki potensi untuk menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas manusia. Tes genetik yang sebelumnya mahal sekarang menjadi lebih terjangkau, mempengaruhi kesehatan masyarakat Indonesia secara positif.

Salah satu tantangan adalah memproduksi materi baku (raw material) dalam negeri, yang saat ini masih banyak diimpor. Dengan pemahaman genetik yang lebih baik dan akses yang lebih mudah, terapi stem cell menjadi sebuah langkah penting dalam penanganan penyakit degeneratif di Indonesia.

uc/khn