Perkembangan Mudik Dari Awal Kerajaan Majapahit, Berkembang dan Mengakar Sebagai Budaya Indonesia

Minggu, 07 April 2024 23:34

Reporter : Ekadyana N. Fauzi

top-news

Ilustrasi Sejarah Mudik dari Jaman Majapahit Hingga Masa Kini/TImDIgo.id


Jakarta, DigoID-
Setiap tahun, pas momen liburan kayak Idul Fitri atau hari raya lainnya, jutaan orang bersiap-siap buat ngelakuin perjalanan seru pulang kampung. Gak cuma buat ketemu keluarga, tapi juga buat nyambut suasana kampung halaman yang kangen banget itu. Jadi, gini nih, kalo ngomongin soal mudik, itu kayak ngomongin soal kangen sama aroma nasi liwet ibu, atau ketawa-ketiwi di teras rumah sambil ngopi.

Nah, dari mana sih asal usul tradisi keren ini? Denger-denger sih, tradisi mudik ini sudah ada sejak jaman nenek moyang kita dulu. Katanya, dulu mereka juga udah suka pulang kampung buat nyambut hari raya. Bedanya, dulu nggak kayak sekarang, gak ada mobil, gak ada motor, yang ada cuma kereta kuda atau jalan kaki.

Mudik Dalam Pengertian Bahasa

Ngomongin soal mudik nih, pasti udah pada pada sering kan? Tapi tau nggak sih kalau mudik tuh sebenernya dari bahasa Jawa, kata 'Mulih Dilik', artinya "pulang sebentar". Terus, katanya juga dari Bahasa Betawi, 'menuju udik' yang artinya menuju kampung.

Pada kenyataannya sekarang, mudik tuh kayak ritual wajib sebelum hari raya, misalnya Idul Fitri. Jadi, orang-orang yang biasanya ngekos atau merantau, pada balik ke kampung halaman deh. Gak cuma buat pulang ke rumah aja sih, tapi lebih ke nostalgia dan kumpul-kumpul bareng keluarga dan saudara.

Nah, menurut buku "Catatan Tanpa Agama" karya Mortigor Afrizal Purba, ini lebih dari sekadar perjalanan. Ini kayak spiritual banget, menghubungkan kita sama akar budaya dan jati diri kita. Jadi, kalo dibayangin, ini kayak jalan menuju rumah batin gitu.

Jadi, yaudah deh, bisa dibilang, mudik tuh gak cuma sekadar tradisi, tapi bagian dari kehidupan dan jiwanya orang Indonesia. Momen ini yang bikin kita ngerasa betul-betul hidup, dalam cinta, kerinduan, dan kebersamaan yang Nggak terlupakan. Ayo, siap-siap buat mudik tahun ini.

Berawal Dari Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam

Cerita soal sejarah mudik ini emang keren banget dan panjang, jadi ayo duduk manis, siapin cemilan, dan kita explore lebih dalam lagi.

Jadi, bayangin, di zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam, Indonesia tuh bukan kayak sekarang, ya. Wilayahnya luas banget, dan tentunya butuh pengaturan yang baik. Nah, untuk itu, para pejabat kerajaan sering banget dikirim ke berbagai wilayah buat atur-ngatur dan ngurus-ngurus daerah yang jadi milik kerajaan. Mereka ini kayak duta-duta kerajaan yang tugasnya bukan cuma ngurus administrasi, tapi juga memastikan kestabilan dan kesejahteraan rakyat di daerah tersebut.

Pas udah selesai tugasnya di wilayah itu dan balik ke pusat kerajaan, para pejabat ini juga pasti mampir ke kampung halaman mereka. Karena bayangkan, udah lama banget mereka enggak ketemu sama keluarga dan sahabat di kampung. Jadi, ini juga kayak bentuk penghormatan mereka kepada raja atau penguasa setempat, loh. Bukannya pulang dengan tangan kosong, biasanya mereka bawa hasil-hasil kebijakan atau sumbangan untuk mempererat hubungan antara pusat kerajaan dengan daerah-daerah yang dikuasainya.

Nah, dari sinilah, tradisi pulang kampung ini mulai dikenal. Kegiatan ini bukan cuma sekedar berkunjung pribadi atau liburan, tapi juga sebagai bagian penting dalam menjaga solidaritas dan persatuan dalam kerajaan. Makanya, bisa dibilang, tradisi mudik ini bukan hanya soal fisik, tapi juga spiritual dan sosial.

Mengikuti Perkembangan Zaman

Terus, seiring berjalannya waktu dan bergulirnya sejarah, tradisi ini semakin mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia. Meskipun kondisi sosial-politik berubah-ubah dari masa ke masa, tradisi mudik ini tetap bertahan dan bahkan semakin menguat.

Jadi, bisa dipahami, ya, bahwa tradisi mudik ini punya nilai yang sangat dalam bagi kita sebagai bangsa. Ia bukan cuma sekadar kegiatan tahunan, tapi juga simbol dari kebersamaan, persatuan, dan penghormatan kepada akar budaya dan leluhur kita. Dan sungguh, ini adalah salah satu warisan budaya yang perlu kita jaga dan lestarikan dengan baik.

Ceritanya enggak berhenti di situ aja, loh. Praktik pulang kampung ini, lama-lama jadi lebih dari sekadar tradisi lokal. Ini jadi fenomena yang mencakup lebih banyak orang dan wilayah.

Jadi, bayangkan, dengan adanya peningkatan mobilitas dan kesempatan kerja di kota-kota besar, banyak orang yang mulai merantau dari kampung halaman mereka. Mereka mencari penghidupan di tempat-tempat yang lebih luas dan berkembang, meninggalkan kampung halaman mereka.

Tapi, harus tahu, tradisi pulang kampung ini tetap dijaga dengan erat oleh masyarakat kita. Meskipun udah jauh dari kampung halaman, mereka selalu inget buat balik saat momen-momen penting kayak hari raya. Karena buat mereka, pulang kampung itu kayak reconnect sama akar budaya dan tradisi keluarga mereka.

Terus, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, tradisi mudik ini semakin nyata dan melekat dalam budaya masyarakat Indonesia, lho. Masuk abad ke-20, khususnya setelah Indonesia merdeka, tradisi mudik semakin merajalela dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor dan jaringan transportasi yang lebih baik.

Jadi, masuk tahun 1970-an, istilah "mudik" mulai populer banget dan sering banget digunakan buat menggambarkan fenomena pulang kampung menjelang hari raya. Ini sejalan banget dengan semakin meningkatnya mobilitas masyarakat Indonesia.

Meskipun mengalami berbagai perubahan dan tantangan, tradisi mudik ini tetap dijunjung tinggi, bahkan jadi momen yang ditunggu-tunggu oleh jutaan orang Indonesia setiap tahunnya. Ini bukan cuma soal pulang kampung, tapi juga soal menjaga identitas, budaya, dan nilai-nilai leluhur kita.

 

Redaktur : seno

TOP NEWS

Berita Terkait


gagal-konser-berujung-panggung-dibakar-ketua-panitia-tng-lenfest-2024-diburu

Gagal Konser Berujung Panggung Dibakar, Ketua Panitia TNG Lenfest 2024 Diburu

Polisi lagi gencar memburu ketua panitia Tangerang Lentera Festival (TNG Lenfest) 2024 yang diduga n...

kai-buka-lowongan-kerja-dimulai-dari-lulusan-sma-cek-persyaratannya-sekarang

KAI Buka Lowongan Kerja Dimulai Dari Lulusan SMA, Cek Persyaratannya Sekarang!

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI lagi buka lowongan kerja eksternal nih buat lulusan SMA/s...

udara-jakarta-tetap-tak-sehat-meski-saat-hari-libur-penyebabnya-apa

Udara Jakarta Tetap Tak Sehat Meski Saat Hari Libur, Penyebabnya Apa?

Belakangan ini kualitas udara di Jakarta lagi jelek banget, terutama selama libur Idul Adha

debatin-aja-x-meet-the-politician-live-ngobrolin-ruu-penyiaran-bareng-komedian-bikin-lo-nggak-culun

Debatin Aja! x Meet The Politician Live! Ngobrolin RUU Penyiaran Bareng Komedian, Bikin Lo Nggak Culun?

Acara ini gak cuma diskusi biasa, tapi juga unik dan segar. Dengan tema “Ngobrolin Politik Bar-bar a...

workout-berujung-hilang-nyawa-berikut-sederet-fakta-wanita-jatuh-dari-lantai-3

Workout Berujung Hilang Nyawa, Berikut Sederet Fakta Wanita Jatuh Dari Lantai 3

Kisah tragis wanita inisial FN berusia 22 tahun di Pontianak yang terjun dari lantai 3

citarum-kembali-penuh-sampah-setelah-3-hari-dibersihkan-pandawara-pemerintah-ngapain

Citarum Kembali Penuh Sampah Setelah 3 Hari Dibersihkan Pandawara, Pemerintah Ngapain?

Sungai Citarum sudah bersihin oleh Pandawara Group tapi baru tiga hari dibersihin, sampahnya udah ba...

ep-yang-bisa-bikin-kawula-muda-terjebak-imajinasi-berbeda-dari-karya-stereowall-sebelumnya

EP Yang Bisa Bikin Kawula Muda “Terjebak Imajinasi”, Berbeda Dari Karya Stereowall Sebelumnya?

Stereowall, band alternative rock yang sudah ngebuktiin eksistensinya sejak 2012, baru aja ngeluarin...

lamunan-di-kota-itu-lagu-akustik-yang-enak-didengar-di-telinga-manusia-terindukan

“Lamunan di Kota Itu”, Lagu Akustik Yang Enak Didengar di Telinga Manusia Terindukan

Difki Khalif, singer-songwriter asal Jakarta baru aja ngerilis single terbarunya yang berjudul “Lamu...

italia-obral-rumah-seharga-rp50-ribuan-tertarik-untuk-pindah-negara

Italia Obral Rumah Seharga Rp50 Ribuan, Tertarik Untuk Pindah Negara?

Upaya pemerintah Italia untuk menghidupkan kota-kota kecilnya dengan menjual rumah dengan harga mula...