Perbedaan Kolesterol dan Asam Urat: Penyakit dan Gejalanya
Senin, 06 November 2023 10:00
Reporter : Tim Digo.id

Foto Ilustrasi
Jakarta, DIGO.id -- Kolesterol dan asam urat adalah dua kondisi yang sering disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, tetapi keduanya adalah dua penyakit yang berbeda dengan gejala dan penyebab yang berbeda pula. Berikut perbedaan antara kolesterol dan asam urat:
1. Kolesterol Tinggi:
Penyebab: Kolesterol tinggi disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah komponen lemak yang diproduksi oleh hati dan juga berasal dari makanan.
Dampak: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
2. Asam Urat Tinggi:
Penyebab: Asam urat tinggi adalah kondisi di mana kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal. Asam urat adalah senyawa hasil pembuangan yang biasanya disaring oleh ginjal.
Dampak: Asam urat tinggi dapat menyebabkan nyeri sendi, pembengkakan, dan bahkan pembentukan benjolan permanen pada persendian.
Perbedaan Gejala Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Tinggi:
Gejala Kolesterol Tinggi:
· Sering Mengantuk.
· Nafsu Makan Menurun.
· Mudah Stress.
· Berat Badan Naik.
· Sering Kram Malam Hari.
· Nyeri Dada.
· Nyeri Tungkai Kaki.
· Kehilangan Keseimbangan.
Gejala Asam Urat Tinggi:
· Nyeri Persendian.
· Pembengkakan Sendi.
· Persendian Terasa Panas.
· Sendi Tak Nyaman.
· Terdapat Benjolan (thopi) yang permanen.
Sementara gejala kolesterol tinggi lebih terkait dengan masalah sirkulasi darah dan dampaknya pada organ tubuh, gejala asam urat tinggi berkaitan dengan nyeri dan pembengkakan pada sendi. Namun, baik kolesterol tinggi maupun asam urat tinggi merupakan kondisi medis yang perlu ditangani dengan serius.
Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan jantung dan mobilitas sendi. Pemeriksaan dan pengelolaan medis yang tepat diperlukan untuk mengendalikan dan mencegah dampak negatif dari kolesterol tinggi dan asam urat tinggi. Jadi, jika Anda memiliki gejala atau riwayat keluarga terkait kedua kondisi ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Uc/khn