Peletakan Batu Pertama Layanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS
Jumat, 18 November 2022 01:54
Reporter : Siti Ninu Nugraha
Peletakan batu pertama Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Kamis (17/11/2022). (Dok Humas RSHS Bandung)
BANDUNG -- Peletakan batu pertama Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, dilaksanakan Kamis, 17 November 2022. Peletakan batu pertama dilakukan secara serentak di epicentrum RSUP dr. Ngoerah Sanglah, Bali.
Selain itu, peletakan batu pertama juga dilaksanakan di tiga rumah sakit lainnya yaitu di RSUP Prof Ngurah di Denpasar, RSUP Wahidin Sudirohusodo di Makassar, dan Pusat Kanker Dharmais di Jakarta.
Turut hadir dalam meresmikan di epicentrum diantaranya Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, Presiden IsDB, Wakil Gubernur Bali, dan tamu undangan lain. Sedangkan di RSHS turut hadir Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Inspektur I Itjen Kemenkes, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, dan masih banyak lagi.
Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ini terdiri dari delapan lantai plus basement dengan luas bangunan kurang lebih 32.000 meter persegi. Bangunan ini akan memiliki fasilitas unggulan seperti layanan sel punca berbasis penelitian dan Regional Neonatal Intensive Care Unit (NICU Level IV) serta Fetal Therapy.
Fasilitas yang tersedia lainnya yaitu, intensive care unit 52 tempat tidur, high care unit 80 tempat tidur, ruang rawat 312 tempat tidur, dan ruang isolasi 50 tempat tidur.
Selain itu, layanan publik juga akan disediakan seperti minimarket, cafetaria, foodcourt, sleep hub untuk pengunjung, ATM center, ruang tunggu, mushola outdoor, dan healing garden. Pembangunan ini dilaksanakan di bawah kontraktor Joint Venture dan Adhi Karya.
Direktur Sumber Daya Manusia, pendidikan dan penelitian, dr. I Gusti Lanang Suartana, mengatakan bahwa pembangunan gedung ini merupakan program prioritas pemerintah. Tujuannya agar menurunkan angka kematian pada ibu dan anak di Indonesia.
“Target kami pembangunan ini akan selesai di 2024, namun akan kami upayakan agar segera selesai sehingga secara tidak langsung kita cepat menekan angka kematian ibu dan anak di Indonesia,” ujar I Gusti.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, menyamapaikan dukungannya dalam upaya memperbaiki layanan kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Ia juga berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan karena telah memilih RSHS dalam melaksanakan pembangunan tersebut.
“Angka kematian pada 2020-2022 memang meningkat tetapi di Jawa Barat ada sedikit penurunan. Namun karena banyaknya masyarakat sehingga kontribusi Jawa Barat terhadap angka nasional cukup tinggi. Mudah-mudahan dengan adanya gedung ini, nanti pelayanan kesehatan untyk ibu dan anak menjadi lebih baik,” ujar Setiawan.