PBB Serukan Penyelidikan Jelas Atas Kuburan Massal di Rumah Sakit Palestina
Sabtu, 27 April 2024 12:27
Reporter : Ekadyana N. Fauzi
Ilustrasi Kuburan Massal di Rumah Sakit Palestina/Digo.id
Jakarta, DigoID-PBB udah mengeluarkan seruan keras, gitu, buat ngadain penyelidikan yang jelas, transparan, dan kredibel tentang kuburan massal yang ditemukan di dua rumah sakit di Gaza yang pernah di-gerebek oleh pasukan Israel.
Menurunkan Lebih Banyak Penyidik
Stephane Dujarric, juru bicara PBB, ngeyakinin kalau tim penyelidik yang oke harus punya akses ke tempat-tempat itu. Dia juga nambahin, lebih banyak jurnalis harus bisa nyemplung dengan aman di Gaza buat laporin fakta-fakta itu.
Sebelumnya, Volker Türk, kepala hak asasi manusia PBB, udah bikin heboh dengan ngomong kalo dia “ngeri” dengan kehancuran pusat medis Shifa di Kota Gaza dan Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis. Terus, katanya juga ada laporan tentang temuan kuburan massal di situ setelah pasukan Israel cabut.
Dia mendorong banget buat ngadain penyelidikan yang mandiri dan terbuka soal kasus-kasus kematian itu. Dan dia bilang, dengan situasi yang penuh impunitas kayak gini, harus ada penyelidik internasional yang ikut terlibat.
"Rumah sakit berhak mendapatkan perlindungan yang sangat khusus berdasarkan hukum humaniter internasional, dan pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil, tahanan, dan orang lain yang 'hors de Combat' (tidak mampu terlibat dalam pertempuran) adalah kejahatan perang." kata Türk seperti dikutip Associated Press, Sabtu, 27 April 2024.
Kuburan Massal di Rumah Sakit
Di Jalur Gaza, pertahanan sipil mereka pada Senin, 22 April 2024, bilang, bahwa mereka udah nemuin 283 mayat dari kuburan sementara di rumah sakit paling penting di Khan Younis. Kuburan-kuburan ini dibuat pas pasukan Israel ngelilingin rumah sakit bulan lalu.
Waktu itu, katanya, warga nggak bisa nguburin mayat di kuburan biasa, jadinya mereka nggali kuburan di halaman rumah sakit aja.
Pertahanan sipil bilang, sebagian mayat ini dari orang-orang yang mati pas pasukan Israel ngelilingin rumah sakit. Yang lainnya mati waktu pasukan Israel ngegerebek rumah sakit itu.
Jadi, bayangin aja gimana seriusnya situasinya. Orang-orang nggak punya opsi buat nguburin orang yang mereka sayang di tempat yang layak. Mereka harus lakukan itu di halaman rumah sakit. Ini nggak cuma soal tradisi, tapi juga tentang rasa hormat dan penghormatan terhadap yang sudah meninggal.
Ini juga nunjukin betapa gentingnya situasi di Gaza. Pasukan Israel ngelakuin blokade yang bikin susah banget buat dapetin apa-apa. Orang-orang di sana udah berjuang demi hidup mereka, tapi malah disiksa kayak gini.
Kita harus dengerin cerita-cerita kayak gini. Ini bukan cuma soal politik atau konflik, tapi soal kemanusiaan. Orang-orang di Gaza butuh bantuan dan perlindungan, bukan kekerasan dan penindasan.
Dalih Mencari Sandera Hingga Penggerebekan Rumah Sakit
Pejabat kesehatan Palestina bilang kalau penggerebekan rumah sakit udah menghancurkan sektor kesehatan Gaza ketika mereka mencoba untuk mengatasi meningkatnya jumlah korban jiwa akibat perang selama lebih dari enam bulan.
Disisi lain, Militer Israel bilang kalau pasukannya menggali kuburan warga Palestina sebelumnya sebagai bagian dari pencarian sisa-sisa sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober yang memicu kembali perang. Militer mengatakan jenazah diperiksa dengan hormat dan jenazah yang bukan sandera Israel dikembalikan ke tempatnya.
Lebih lanjut lagi Militer Israel mengatakan pihaknya ngebunuh atau menahan ratusan militan yang berlindung di dalam dua kompleks rumah sakit tersebut. Namun klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen, melainkan klaim dari pihak israel aja.
Serangan udara dan darat oleh Israel di Gaza, yang bertujuan untuk melenyapkan Hamas, telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina, di mana sekitar dua pertiga dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.
Hal ini telah menghancurkan dua kota terbesar di Gaza, menciptakan krisis kemanusiaan dan menyebabkan sekitar 80% penduduk wilayah tersebut mengungsi ke wilayah lain di wilayah pesisir yang terkepung.