Pantai Selatan Sukabumi Terdampak Angin Kencang
Senin, 26 Desember 2022 21:50
Reporter : Antara
Dok ant
SUKABUMI -- Angin kencang melanda kawasan objek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin, 26 Desember 2022. Angin kencang tersebut mengakibatkan pohon berukuran besar di Kampung Porojati tumbang dan sempat menutup badan jalan nasional Palabuhanratu-Cisolok.
Kepala Dusun Cikahuripan Yuli Kusworo mengkonfirmasi angin kencang yang menimpa wilayahnya itu. Dia menyebut petugas gabungan berhasil melakukan evakuasi pada pohon tumbang itu.
"Batang pohon yang tumbang di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok akibat disapu ini sempat menutup badan jalan nasional Palabuhanratu-Cisolok, namun sudah berhasil dievakuasi petugas gabungan yang dibantu masyarakat," kata Yuli.
Meskipun tidak ada korban jiwa pada kejadian angin kencang dan pohon tumbang ini, tetapi sempat membuat panik warga dan mengganggu aktivitas lalu lintas.
Informasi yang dihimpun dari warga sekitar, angin kencang yang melanda bersamaan dengan turunnya hujan deras ini terjadi dari pukul 9.00 WIB hingga 10.30 WIB. Akibat kencangnya tiupan angin, satu pohon petai berukuran besar dengan diameter sekitar 60 cm dan tinggi kurang lebih 15 meter yang berada di pinggir jalan nasional tumbang. Beruntung saat kejadian tidak ada pengendara atau warga yang melintas.
Menurut Yuli, pihaknya yang menerima laporan adanya kejadian pohon tumbang langsung menghubungi pihak desa, petugas penanggulangan bencana beserta pihak keamanan yang tidak lama tiba di lokasi untuk mengevakuasi batang pohon yang menutup badan jalan serta mengatur arus lalu lintas.
"Tidak hanya mengevakuasi pohon yang tumbang, kami pun menebang pohon tisuk berukuran besar yang rawan tumbang. Penebangan ini tentunya sudah dikoordinasikan terlebih dahulu dengan yang berwenang dengan tujuan sebagai langkah antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Yuli mengatakan cuaca ekstrem yang melanda daerahnya seperti hujan deras disertai angin kencang sejak pagi hingga menjelang malam dikhawatirkan memicu terjadinya bencana. Maka dari itu, pemerintah desa, kecamatan dan instansi lain terus melakukan pemantauan.
Langkah ini dilakukan untuk meminimalisasikan kerugian maupun korban terdampak, apalagi daerah merupakan salah satu lokasi rawan bencana tanah longsor dan angin kencang.
Yuli mengimbau kepada warga maupun wisatawan untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini. Kemudian jika mengetahui atau mendapat informasi terjadinya bencana untuk segera laporkan kepada petugas di pemerintahan desa, petugas penanggulangan bencana maupun aparat keamanan (TNI/Polri) agar bisa dengan cepat ditanggulangi.