Pameran Prelude 2023: Arungi Masa Lalu Untuk Ciptakan Masa Depan
Kamis, 26 Januari 2023 23:04
Reporter : Fitri Sekar Putri
Pameran Prelude 2023 (Foto: Fitri Sekar Putri)
BANDUNG — Sebagai pembuka awal tahun 2023, sekelompok seniman di Kota Bandung menggelar acara Pameran Prelude di Yayasan Pusat Kebudayaan Kota Bandung.
Salah seorang kurator pameran, Yogie A Ginanjar menjelaskan jika Prelude ini merupakan istilah yang menandai awal mula.
"Namun lebih dari itu, Prelude bermakna sebagai bentuk refleksi diri dari tahun sebelumnya serta visi dan harapan untuk masa yang akan datang," kata Yogi, ditemui di lokasi, Kamis 26 Januari 2023.
Acara yang berlangsung selama 10 hari ini, memamerkan beragam karya seni yang luar biasa dari 17 seniman terbaik Kota Bandung yang berasal dari kalangan akademisi dan non-akademisi.
Menurut Yogie, pameran ini dianggap sebagai titik awal yang reflektif terhadap pengalaman masa lalu melalui karya seni yang disajikan oleh tiap-tiap seniman yang berpameran.
Sehingga diharapkan dapat merumuskan visi terbaik bagi masa depan. Mengingat masa sebelumnya dipenuhi dengan ingatan tentang pandemi.
Sejalan dengan Yogi, Koordinator Pusat Kebudayaan sekaligus penyelenggara Pameran Prelude, Isa Perkasa mengatakan jika pameran ini merupakan implementasi dari makna Prelude sendiri yang berarti awal mula.
"Konsep pameran ini adalah tentang dimulainya pameran di tahun 2023. Temanya itu tentang Prelude, pameran pembuka yang dipamerkan seniman-seniman," tutur Isa.
"Kita memilih beberapa karya para seniman-seniman Bandung. Mulai dari painting, drawing, ada yang instalasi, pertunjukkan seni, street art, patung dan seni grafis," sambungnya.
Dalam pameran ini pun tidak hanya memajang karya para seniman, tetapi juga terdapat rangkaian acara diskusi yang berkolaborasi dengan berbagai pihak.
"Acara lainnya itu kita ada diskusi seni dan sastra, ada juga pembacaan puisi. Jadi kita mengkolaborasikan juga event ini agar dapat berjalan sukses dan menarik bagi masyarakat," ujar Isa.
Ia pun berharap semoga kedepannya pemerintah dapat lebih peduli dan melirik acara-acara seperti Pameran Prelude ini.
"Kita akan terus bangkit karena si event disini itu sifatnya masih udunan ya karena tidak didanai oleh pemerintah gitu jadi kita udunan sehingga terjadi pameran ini," tutup Isa.
Salah satu hasil karya yang mencuri banyak perhatian adalah, karya dari Louise Henryette dengan judul Turbulent Times Observer, yang menunjukkan beberapa potongan tubuh manusia yang terlihat samar-samar.
Louise mengungkapkan jika tubuhnya menjadi ruang yang berlapis-lapis. Hal tersebut mengartikan jika pandemi di tahun-tahun sebelumnya telah membuat pengurangan atau memotong karya-karya yang berukuran besar menjadi karya-karya yang berukuran lebih kecil.
Namun justru hal tersebut menampakkan sesuatu yang indah dari sebuah tragedi yang besar. Pameran berlangsung mulai dari 21-31 Januari 2023, dan terbuka untuk umum. Bagaimana tertarik berkunjung?