Orangtua Perlu Selaraskan Pola Asuh dengan Tantangan Digital
Kamis, 06 Oktober 2022 06:49
Reporter : Antara
(Foto: ant)
Jakarta - Psikolog Klinis Forensik dari Universitas Indonesia Kasandra Putranto mengatakan bahwa orang tua perlu melakukan retrospeksi, introspeksi, sekaligus menyelaraskan pola asuh anak di tengah tantangan dunia digital.
Kasandra menjelaskan, melalui retrospeksi dan introspeksi orangtua
diharapkan dapat membangun komitmen untuk melindungi sekaligus membangun
potensi anak dengan segala manfaat yang diterima dari dunia digital.
“Orang tua sebagai pendidik pertama dan terutama perlu melakukan retrospeksi
dan introspeksi diri dengan terus berupaya mempersiapkan anak untuk menghadapi
era digital saat ini dan era kedepannya,” ujar Kasandra, Kamis 6 Oktober 2022.
“Orang tua perlu melakukan proyeksi dengan membangun komitmen atau tekad untuk
melindungi anak-anak dari ancaman era digital, tetapi tidak menghalangi potensi
manfaat yang bisa ditawarkannya,” sambungnya.
Kasandra menjelaskan, perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah
mempengaruhi kehidupan seluruh masyarakat termasuk anak-anak. Sehingga,
anak-anak pun pasti dipengaruhi oleh teknologi dan mengenal media-media
elektronik dan digital.
“Perkembangan teknologi dan informasi saat ini terutama penggunaan perangkat
digital telah mempengaruhi kehidupan anak. Hal ini mau menegaskan bahwa
anak-anak yang hidup di era milenial memang pasti dipengaruhi oleh teknologi
digital,” jelas Kasandra.
“Tidak heran jika anak-anak saat ini dikategorisasi sebagai generasi digital.
Anak-anak generasi masa kini merupakan generasi digital native, yaitu mereka
yang sudah mengenal media elektronik dan digital sejak lahir,” imbuhnya.
Untuk menghadapi anak-anak di era digital seperti sekarang ini, Kasandra
mengatakan bahwa orang tua seharusnya tak tinggal diam dengan perkembangan yang
ada terhadap pola asuh.
Di era seperti saat ini, orang tua perlu melakukan perubahan sehingga tak hanya
teknologi tetapi pola asuh anak juga ikut mengalami sinkronisasi.
"Tipe pola asuh yang terdiri dari otoriter, demokrasi dan permisif, dengan
mengalami sistem pola asuh yang berbeda-beda yang diberikan oleh orangtua
kepada anaknya sehingga menghasilkan karakter yang berbeda-beda juga kepada
anak. Oleh karena itu, perubahan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu,
maka sebagai selaku orangtua, seharusnya tidak tinggal diam dengan perkembangan
yang ada terhadap pola asuh anaknya,” kata Kasandra.
"Orang tua harus melakukan perubahan juga, sehingga teknologi yang
mengalami perubahan tetapi pola asuh anak ikut juga mengalami sinkronisasi
antara peran pola asuh tipe otoriter, demokratis dan permisif,” lanjutnya.
Dengan segala perubahan yang telah terjadi karena era digital, maka Kasandra
menjelaskan bahwa pola aduh yang efektif di masa sekarang adalah pola asuh yang
transformatif.
“Pola asuh yang dianggap efektif pada era digital ialah pola asuh yang
transformatif. Artinya bahwa pengawasan dan pendampingan orang tua terhadap
anak harus dilakukan secara berkala sehingga kontrol terhadap konten-konten
negatif dunia digital bisa terhindarkan baik itu di rumah, sekolah, maupun
lingkungan masyarakat dengan melibatkan stakeholder terkait,” papar Kasandra.
Tak hanya itu, Kasandra juga mengatakan bahwa orang tua juga perlu menggali
ilmu pengetahuan tentang psikologi dan parenting. Hal ini dilakukan agar dampak
negatif terhadap penggunaan perangkat digital secara berlebihan dapat
diminimalisir.
“Kemudian, perlunya orangtua menggali ilmu pengetahuan tentang psikologi juga
penting untuk dilakukan supaya dampak-dampak (negatif) psikologi terhadap
penggunaan perangkat digital secara berlebihan bisa diminimalisir,” pungkasnya.
(ant)