Omega X Klaim Kekerasan Idol Banyak Terjadi di Korea
Kamis, 17 November 2022 15:12
Reporter : Anggun Putri
Konferensi pers Omega X pada Rabu (16/11/2022). Dok. News1
SEOUL -- Boyband asal Korea Selatan Omega X akhirnya buka suara setelah mendapatkan perlakuan kasar dari mantan CEO perusahaan agensi Spire Entertainment, CEO Kang Seong Hee. Skandal CEO Kang ini mulai tercium setelah Omega X menyelesaikan tur Amerika Serikat mereka pada Oktober lalu.
Omega X menggelar konferensi pers untuk mengumumkan pemutusan kontrak eksklusif mereka dengan Spire Entertainment pada Rabu 16 November 2022. Omega X pun turut mengambil langkah hukum melawan agensi atas kekerasan verbal, fisik, dan pelecehan seksual.
Pengacara Omega X, No Jong Eon menyebut bukan hanya Omega X yang mengalami kejadian seperti ini di agensi idol. Dia berharap apa yang dilakukan oleh Omega X bisa mendobrak budaya ini di Korea Selatan.
"Isu ini bukan hanya milik Omega X, tapi ini tentang bagaimiana para anak muda di masyarakat kita yang diperlakukan tidak adil oleh mereka yang berkuasa. Para member buka suara untuk membuat perubahan," kata Pengacara No dilansir dari laman Naver.
Omega X debut pada 2021 dengan berisi sebelas member yang semuanya sudah memiliki pengalaman di dunia idol. Namun para member mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh CEO Kang dimana puncaknya tersebar video CEO Kang menyerang dan melecehkan para member di jalan.
Salah satu member, Jaehan mengakui tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka merasa ini menjadi kesempatan terakhir mereka di industri hiburan. Sebagai orang yang pernah gagal sebagai idol, lanjut Jaehan, tentu sulit untuk bertahan dengan ancaman CEO yang menyebut grup akan dibubarkan jika tidak mengikuti apa yang diinginkannya.
"Ini bukan debut pertama bagi kami semua, jadi kami tidak ingin mempertaruhkan karir kami karena insiden semacam ini. Kami pikir kami harus menerimanya demi penggemar kami, tapi kami telah sampai di titik puncaknya, kami mengumpulkan keberanian untuk berbicara pada semua orang bahwa kami tidak diperlakukan secara adil," kata Jaehan.
Jaehan mengungkapkan segelintir perbuatan dari mantan CEO-nya itu. Dari mulai memaksa mabuk setelah latihan, hingga para member yang harus sujud di depan CEO Kang agar grup tidak dibubarkan.
"Dia pun mengancam untuk membunuh kami dan bunuh diri yang membuat member memiliki emosional yang tidak stabil, bahkan banyak yang menjalani perawatan psikis. Kami ingin dihormati sebagai manusia, bukan produk," kata Jaehan.
Tidak berhenti disana, ternyata CEO Kang pun melakukan pelecehan seksual pada member. Member termuda Omega X, Yechan mengaku pada awalnya member mengikuti perintahnya.
"Tetapi semakin banyak waktu berlalu, saya menyadari dia memiliki dampak negatif pada kehidupan kami, dia menyita waktu kami dengan memanggil member dan berbicara selama berjam-jam. Saya ingat para member saling menunggu di ruang latihan sampai larut malam menunggu Kang melepaskan mereka. Ketika saya sedang di-gaslighting, saya merasa seperti orang bodoh," kata Yechan.
Yechan, yang masih di bawah umur versi Korea Selatan, tidak bisa membantu member lain yang dipaksa minum alkohol hingga mabuk. Ketika member menolak untuk minum, CEO Kang pun akan mengintimidasi grup dengan mengancam tidak akan membuatkan album bagi grup.
"Tanpa konferensi pers seperti ini, tidak ada kesempatan bagi kita untuk membuka hari seperti hari ini. Saya berharap kejadian ini bisa menjadi perubahan. Saya berharap ada komite atau badan pemerintah yang dapat melindungi orang-orang seperti kami," kata Yechan.