Mudah dan Praktis, Yuk! Kenalan dengan Bela Diri Perempuan Asli Bandung WSDK
Senin, 06 Februari 2023 16:39
Reporter : Nadiana Tsamratul Fuadah
Women Self Defense of Kopo Ryu (WSDK) hadir untuk memperkenalkan bela diri praktis khusus untuk perempuan.
BANDUNG — Masih banyak orang yang merasa bahwa bela diri merupakan kegiatan sulit yang hanya diperuntukan untuk laki-laki. Women Self Defense of Kopo Ryu (WSDK) hadir untuk memperkenalkan bela diri praktis khusus untuk perempuan.
Komunitas ini lahir sejak tahun 2006 berangkat dari keresahan Sofyan Hambally atas maraknya kejahatan terhadap perempuan.
Maka, WSDK memperkenalkan ilmu bela diri dengan gerakan sehari-hari yang biasa dilakukan oleh perempuan.
Head Coach WSDK, Lia Nurlianty menyebutkan teknik yang diperkenalkan ini seperti teknik menggaruk, bercermin, mengambil gelas, dan teknik lain yang mudah diingat.
"Gerakan sehari-hari yang perempuan lakukan atau orang-orang awam lakukan, seperti teknik menggaruk, dorong, bercermin. Jadi (disini) teknik-teknik yang memang akan mudah diingat," kata Lia saat ditemui oleh digoid, Sabtu, 4 Februari 2023.
Selain memperkenalkan teknik yang mudah diingat, WSDK juga memperkenalkan bagaimana alat-alat yang ada di sekitar menjadi alat yang bisa digunakan sebagai perlindungan.
"Ketika barang yang kita bawa seperti tisu, lipstik, sisir, atau apapun yang ada di tas perempuan, bagi WSDK itu senjata, apapun yang dibawa bisa dijadikan senjata," kata Lia.
Namun, Lia menambahkan, barang yang bisa dijadikan senjata tersebut tidak bisa serta merta membungkam lawan, tetap perlu ada pemahaman teknik yang didalami.
"Tapi harus memahami juga sasarannya ke mana alat-alat yang disebutkan itu, arahnya kemana, tidak asal, ada teknik di mana titik-titik lemah lawan yang harus dilumpuhkan," kata Lia.
Kemudian, WSDK memperkenalkan konsep 4P, yaitu Pray, Predict, Prepare, dan Protect.
Konsep pertama yaitu pray atau doa, dikatakan bahwa WSDK mengajak perempuan diluar sana untuk mengingat kembali tentang pentingnya kita memiliki hubungan koneksi dengan Tuhan, jadi sehebat apapun kita, selemah apapun kita, tetap ada penentu, yaitu Tuhan.
Konsep kedua adalah prediction atau prediksi, kemampuan ini adalah kemampuan membaca situasi sebelum semuanya terjadi seperti bagaimana kita membaca situasi atau membaca gestur seseorang.
Kemudian prepare prevent, di sini jika kita sudah bisa membaca situasi baru merancang skenario apa yang harus dilakukan.
Baru konsep keempat adalah protect atau perlindungan. Konsep ini berkaitan dengan fisik atau kegiatan bela diri sebagai perlindungan diri.
Sementara itu, Ketua WSDK Bandung, Ida Hindarsah menuturkan, tidak hanya fisik yang dilatih dalam WSDK, WSDK juga memiliki program yang mengajak perempuan dalam sisi psikologis atau pemikirannya.
"Programnya banyak, selalu bergabung dengan pusat, kalo tahun sekarang temanya adalah financial freedom, jadi kegiatan-kegiatannya mengarah pada sisi bagaimana perempuan menjadi mandiri secara ekonomi," kata Ida.
Maka selain dalam sisi fisik, WSDK juga hadir untuk membantu perempuan dalam sisi psikologis.
"Jadi intinya tidak hanya soal fisik saja, banyak sisi lainnya, mulai dari mindset, prakteknya, sampai sosialisasinya. Makannya nanti bentukannya WSDK tidak hanya sisi fisik, tetapi psikologis juga, kemudian juga ekonominya juga harus merdeka," tutup Ida.