MinyaKita Langka di Bandung, Disdagin: Karena Harganya Murah
Kamis, 09 Februari 2023 23:53
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah. (DigoID/ Rubby Jovan Primananda)
BANDUNG — Akhir-akhir ini banyak pedagang yang mengeluhkan terkait langkanya stok minyak goreng subsidi merek MinyaKita dipasaran.
Mereka pun berharap pemerintah untuk segera mendistribusikan kembali minyak jenis curah tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah memastikan dalam waktu dekat pihaknya akan mendistribusikan kembali MinyaKita ke beberapa pasar di Kota Bandung sesuai arahan dari Kementrian Perdagangan (Kemendag).
“Ada angin segar juga untuk pasokan MinyaKita ke Kota Bandung bahwa kami dapat apa informasi dari Kementerian Perdagangan,” ujar Elly saat ditemui di Balai Kota, Bandung, Kamis, 9 Februari 2023.
Elly menuturkan, Kemendag mendapatkan stok MinyaKita dari produsen utama sebanyak 500 ton, dan ditangani langsung oleh Satgas Pangan Pusat untuk segara didistribusikan.
“Langsung ditangani oleh Satgas Pangan Pusat, akan diprioritaskan dan distribusikan ke empat provinsi yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” ucapnya.
Lebih lanjut, Elly mengatakan nantinya pendistribusian MinyaKita akan disalurkan ke tiga pasar yang ada di Kota Bandung.
“Bahwa ada tiga pasar yang ditunjuk oleh Kementerian Perdagangan yaitu Pasar Kosambi, Pasar Sederhana dan Pasar Kiaracondong akan didistribusikan sebanyak 30 karton perbulan, selama kurun waktu satu setengah bulan,” katanya.
Adapun menurut Elly, salah satu penyebab langkanya MinyaKita di pasaran lantaran banyaknya peminat dari produk tersebut.
Sehingga terjadi permintaan yang tinggi dari konsumen terhadap MinyaKita yang membuat stok di pasar akhirnya semakin berkurang.
“Kemasannya cantik sudah menyerupai premium, tapi harganya curah jadi MinyaKita sangat disukai digemari oleh warga Kota Bandung,” ujarnya.
“Jadi ada permintaan yang meningkat dari warga Kota Bandung sehingga stok di pasar-pasar agak berkurang,” pungkasnya.