Menkopolhukam Pastikan Tidak Ada Islamofobia di Indonesia
Jumat, 21 Oktober 2022 19:59
Reporter : Hartifiany Praisra
Menkopolhukam Mahfud MD membuka Hari Santri Nasional pada 22 Oktober. ant
JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD membuka Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta pada Jumat, 21 Oktober 2022. Dalam sambutannya, Menkopolhukam menegaskan tidak ada rasa takut berlebihan terhadap Islam maupun penganut Islam di Indonesia.
"Tidak ada lagi rasa takut terhadap Islam, karena tidak ada islamofobia di negara ini yang dilakukan oleh negara," kata Mahfud.
Mahfud menegaskan bahwa Hari Santri Nasional yang diselenggarakan setiap 22 Oktober menjadi bukti bahwa keberadaan santri diakui oleh pemerintah. Sehingga tidak perlu ada rasa malu untuk mengaku muslim.
"Kalau dulu, rasanya kalau muslim itu malu-malu, dianggap kampungan, sekarang tidak, karena juga tidak ada islamfobia. Para santri tidak kalah prestasinya dengan orang-orang bukan santri," kata Mahfud.
Mahfud mengakui pergerakan mobilitas vertikal para santri di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa tidka pernah terjadi islamofobia di Indonesia. Mahfud menilai islamofobia tejadi di masyarakat secara perseorangan atau mengejek kaum sangtri terbelakang. Jika hal tersebut terjadi secara perorangan, lanjut Mahfud, maka akan terdapat pula fobia terhadap agama lain.
"Kalau terjadi di masyarakat, maka di masyarakat juga ada budhafobia, ada kristenfobia, ada hindufobia, bukan hanya islamofobia kalau tingkah laku perorangan di masyarakat; tapi negara dan bangsa ini tidak punya islamofobia sama sekali," kata Mahfud.
Di sisi lain, kini santri pun tak lagi dipandang sebelah mata. Sudah banyak santri yang memiliki jabatan tinggi serta memiliki berbagai profesi.
"Ada yang sudah menjadi presiden, wakil presiden, termasuk ke berbagai profesi menjadi saudagar, pejabat, akademisi, pimpinan ormas, politikus, gubernur, bupati, wali kota, bahkan ada yang sastrawan, seniman yang sangat berpengaruh di Indonesia," kata Mahfud. (ant)