Menkes Klaim Indonesia Terlindung dari XBB
Rabu, 26 Oktober 2022 19:24
Reporter : Hartifiany Praisra
Ilustrasi Covid-19
JAKARTA -- Covid-19 varian XBB menjadi sorotan karena peningkatan penularan secara pesat di negara tetangga Singapura. Meski ada peningkatan penularan, belum ada pelonjakan pesat angka penularan Covid-19 di Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikit mengakui ketepatan pemerintah dalam membangun antibodi masyarakat melalui vaksinasi menjadi kunci dalam penyebaran varian baru ini. Dia mengklaim angka penularan varian baru ini tidak akan melonjak seperti varian lainnya.
"Jadi kita beruntung karena timing vaksinasi kita dan waktu Omicron banyak yang kena, terinfeksi, sehingga proteksinya bagus. Selama enam bulan kita sudah tidak ada apa-apa," kata Budi, Rabu 26 Oktober 2022.
Menkes menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat mempertahankan antibodi dan membuat masyarakat Indonesia lebih aman. Kasus positif di Indonesia meningkat di angka tiga ribu kasus, namun hanya satu kasus varian XBB yang ditemukan di Indonesia.
"Biasanya mutasi dilihat pattern-nya, kalau ada suatu negara yang tinggi penularannya akan jadi bermutasi. Biasanya mutasi itu terjadi itu Juni-Juli atau Desember," kata Menjes.
Budi mengakui situasi pandemi Covid-19 ini patut disyukuri karena semua masih dalam tahap kendali. Hal ini berbeda dari yang terjadi di luar negeri dimana lonjakan peningkatan kasus kembali terjadi.
"Indonesia waktu kemarin Juli Agustus (tidak naik kasusnya), padahal hampir seluruh dunia naik. Hanya beberapa negara saja yang tidak naik, salah satunya Indonesia," kata Budi.
Meski demikian, Budi tetap mengingatkan bahwa Indonesia harus berhati-hati dengan varian baru yang terjadi akibat mutasi virus. Salah satunya adalah dengan tetap menjaga kesehatan dan mendapatkan vaksinasi.
"Kalau nanti di Februari 2023 (kasus positif) kita rendah, itu artinya kena benar-benar bisa mengendalikan pandemi. Tapi risiko tetap ada di bulan Februari, itu sebabnya kenapa boosternya kita kasih lagi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023," kata.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 sampai dengan Selasa 25 Oktober pukul 12.00 WIB, kasus positif di Indonesia mengalami kenaikan 3.008 kasus sehingga totalnya ada 6.475.672 kasus. Penambahan juga terjadi pada kasus aktif yang kini ada sebanyak 19.915 kasus, meningkat 1.230 dari hari sebelumnya.
Sementara korban jiwa akibat Covid-19 sudah menyentuh 158.475 jiwa, setelah bertambah 21 jiwa. Adapun jumlah pasien sembuh dari Covid-19 terus mengalami perbaikan menjadi 6.297.282 pasien, meningkat 1.757 pasien. (ant)