Menguak Tragedi Doa Rosario Dari Dua Sudut Pandang Yang Berbeda
Selasa, 07 Mei 2024 15:47
Reporter : Tim Digo.id

Ilustrasi menguak tragedi Doa Rosario/Digo.id
Jakarta, DigoID-Guys, gue mau cerita nih tentang kejadian viral yang lagi rame banget di media sosial belakangan ini. Jadi, ada video yang bertebaran di mana terlihat sekelompok mahasiswa lagi ngadain ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan, Banten, dan tiba-tiba digeruduk sama sekelompok warga, guys! Kejadian ini tuh terjadi akhir pekan yang lalu, lho.
Video ini viral banget, dan salah satu akun di media sosial X/Twitter, @KatolikG yang ikutan unggah video ini. Di video itu kita bisa liat betul aksi keributan yang terjadi di lokasi kejadian, guys. Serem banget, kan?
Polres Tangerang Selatan juga ngasih info kalo mereka udah amankan beberapa warga terkait kasus dugaan pengeroyokan atau penganiayaan terhadap mahasiswa yang lagi ibadah Doa Rosario itu, guys. Ini serius banget, kan?
Nah, yang bikin makin heboh lagi, ada dua versi cerita yang beredar tentang penggerudukan ini, guys. Salah satunya dari sudut pandang mahasiswa dan yang satunya dari sudut pandang pengurus warga setempat. Wah, jadi penasaran nih gimana ceritanya dari kedua belah pihak.
Sudut Pandang Dari Mahasiswa
Ada versi cerita dari sudut pandang mahasiswa yang lagi ngadain ibadah Doa Rosario di Tangerang Selatan. Menurut mereka, mereka sempet diteriaki kata-kata kasar waktu digeruduk sama warga, loh!
Perwakilan dari mahasiswa, Legy, cerita kalo kegiatan doa yang mereka lakukan itu diikuti oleh sekitar 15 orang, guys. Nah, kegiatan doa itu udah hampir selesai, tapi tiba-tiba ada penggerudukan dari warga.
Setelah mereka selesai berdoa, kata Legy, Ketua RT di situ datang ke tempat mereka dan langsung ngomel-ngomel keras banget, guys! Dia ngomongnya kayak marah gitu, terus dateng juga banyak warga dari sekitar sana. Warga-warga yang bawa motor juga pada berhenti di situ. Menurut Legy, Ketua RT itu minta mereka jangan lagi beribadah di situ, tapi harusnya di gereja. "Pak RT bilang jangan ibadah di sini, ibadah di gereja," ujar dia seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Sudut Pandang Ketua RW
Nah, kalau versi cerita dari sudut pandang Ketua RW 002, Marat, tentang kejadian penggerudukan mahasiswa yang lagi kumpul-kumpul di Tangerang Selatan. Jadi, menurut beliau, sebelum akhir pekan yang lalu, para warga sekitar udah beberapa kali ngeluhin kegiatan kumpul-kumpul mahasiswa ini ke pihak RT, guys.
Marat ngaku kalo dia kurang tau seberapa sering dan berapa banyak orang yang ikut dalam kegiatan kumpul-kumpul itu. Tapi, menurut dia, ada yang cuma sekedar kumpul doang, dan ada juga yang lagi beribadah. "Sejauh yang kemarin-kemarin ini memang udah dikeluhkan sama warga. Warga udah ngeluh ke RT. Akhirnya RT bertindak," ujar Marat di Kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, seperti dilansir dari CNN Indonesia, Selasa, 7 Mei 2024.
Dia juga cerita kalo dia turut hadir di tempat kejadian saat perselisihan itu terjadi akhir pekan yang lalu, guys. Dia dapet pengakuan kalo salah satu warga udah dipukul duluan sama salah satu mahasiswa di sana. "Saya datang ke situ 'Udah udah. Jangan pada emosi'. 'Bukan begitu, karena saya sudah kena pukul Pak RW. Saya kepukul'. Iya (warga dipukul duluan)," kata Marat.
Selain itu, dia juga ngaku kalo ada satu orang warga yang bawa senjata tajam, berupa pisau dapur, pada kejadian itu. Tapi, menurut Marat, itu bawaan secara spontan, bukan disiapkan sengaja. "Spontan. Karena terdengar ada ribut-ribut, dia bawa senjata tajam, namanya emosi kan, sepintas gitu. Kita sudah melarang. Lagi gaduh. Pihak RT RW sudah melarang [senjata tajam]," ungkap Marat. Dia juga bilang kalo ada satu orang yang jadi korban dari kejadian itu, seorang perempuan.
Di kesempatan itu juga, Marat ngungkain kalo mahasiswa-mahasiswa itu nggak minta izin ke pemilik kos buat ngadain kegiatan kumpul-kumpul itu, guys.
Kemenag Klaim, Kasus Selesai Dengan Damai
Kemenag (Kementerian Agama) lagi klaim, nih, bahwa semua udah oke di wilayah Tangsel setelah kejadian penggerebekan mahasiswa yang lagi doa Rosario. Tapi, nih, yang agak bikin greget, kayaknya korban-korban yang diincar nggak diikutin dalam diskusi damai ini.
Jadi, kemarin itu, beberapa pihak pada ngadain pertemuan buat ngobrolin tentang gegernya penggerebekan yang kejadian di Kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Dan lo tau nggak, semua orang penting dari RT, RW, lurah, camat, kapolsek, pokoknya yang punya urusan di situ, semua hadir deh.
Nah, menurut Asep Azis Masser dari Kemenag Tangsel, kayaknya ini kali pertama ada keributan kayak gini di wilayah mereka. Dan dia bilang, pertemuan itu berakhir dengan damai. Katanya udah ada kesepakatan bareng buat hidup berdampingan lagi.
Tapi, guys, walaupun Kemenag ngeliatnya doa Rosario itu hal yang positif, tapi juga harus dijalani dengan etika yang bener, gitu. Jadi, kayak, mesti diperhatiin juga soal jamnya, suaranya, dan juga sekitarnya itu siapa aja yang agamanya apa. Intinya, harus saling ngasih ruang lah.
Asep juga ngejelasin kalo doa Rosario boleh dilanjutin, tapi jangan bikin heboh lah. Trus dia saranin para mahasiswa itu cari tempat lain, siapa tau lebih aman gitu. Tapi dia juga bilang, larangan kegiatan agama nggak ada hubungannya sama insiden ini, sih.
Gak Ada Korban, Tapi Bikin Sedih
Terus, ada juga suara dari Hesti, seorang pegiat agama Katolik. Dia bilang, nggak ada korban yang ikut dalam pertemuan itu. Dia ngerasa sedih gitu, sih. "Administratifnya mungkin kita bisa maafin, tapi secara hukum, prosesnya tetep harus jalan," kata Hesti waktu diwawancara seperti dilansir dari CNN Indonesia, Selasa, 7 Mei 2024.
Polres Tangerang Selatan juga udah gerak cepat, nih, guys. Mereka udah amankan sejumlah warga dalam kasus yang kaitannya sama penggerebekan mahasiswa yang lagi doa Rosario itu. "Kami langsung ambil tindakan, udah amankan lebih dari satu orang," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso.
Saat ini, polisi lagi giat banget dalamin kasus ini. Ibnu belum mau ngebocorin siapa aja yang mereka amankan. "Nanti besok InsyaAllah bakal ada press release bersama buat kasus ini," katanya.
Dan guys, katanya juga Ibnu udah komunikasi sama beberapa pihak, kayak FKUB, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Jadi kayaknya, semoga ini bisa segera diselesaikan dengan baik dan nggak ada yang jadi korban lagi.