Masjid Al Jabbar Diresmikan Akhir Tahun Ini
Rabu, 21 Desember 2022 15:55
Reporter : Rubby Jovan Primananda
Masjid Al Jabbar. Dok. Humas Pemprov Jabar
BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan pembangunan Masjid Al Jabbar rampung dalam 10 hari ke depan. Saat ini pengerjaan masih terus dilakukan agar proses peresmian bisa terlaksana.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijadwalkan akan meresmikan langsung Masjid Raya Al Jabbar di Gedabage, Kota Bandung pada 30 Desember 2022.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Iwan Suwanagiri mengatakan pembangunan masjid tersebut sudah hampir rampung. Dia menyebut hanya menyisakan pekerjaan kecil, seperti pemasangan karpet yang langsung didatangkan dari Turki.
"Pembangunan fisik sudah 95 persen. Tinggal perapihan dan pemasangan, barang sudah ada. Jalan sudah selesai, tinggal drainase," ujar Iwan dilansir dalam laman resmi Humas Pemprov Jabar, pada Rabu, 21 Desember 2022.
Iwan mengungkapkan luas area pembangunan Masjid Al Jabbar mencapai 25.997 hektare. Total keseluruhan kapasitas Al Jabbar ini bisa menampung hingga 33 ribu orang.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh mengatakan masjid ini akan menjadi ikon terbaru dari Jawa Barat. Dia menyebut rencana pembangunan sudah ada sejak dirinya duduk sebagai anggota dewan Jabar 2014 silam, masjid ini sudah diinisiasi oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, DPRD, dan sejumlah pihak.
"Masjid ini mahakarya Jawa Barat ini hasil urun rembuk bersama sejak 2014. Arsiteknya Kang Ridwan Kamil, lalu ditakdirkan menjadi Gubernur," kata Oleh Soleh.
Oleh Soleh berharap mahakarya ini tak hanya dijadikan kebanggaan warga Jawa Barat saja. Tetapi di mata dunia internasional pun turut memberikan kontribusi.
"Kami mengapresiasi dibangunnya Al Jabbar, semoga tak hanya jadi ikon Jabar, melainkan juga memberikan kontribusi kehidupan beragama," kata Oleh Soleh.
Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar Edi Komarudin mengapresiasi hadirnya Masjid Al Jabbar. Ia memuji Gubernur Ridwan Kamil yang bisa mewujudkan masjid megah sekaligus merancang bangun.
"Banyak pemimpin dunia hanya bisa membangun, tapi bukan arsiteknya. Ini masjid luar biasa, jarang pemimpin yang memiliki kemampuan merancang masjid," kata Edi.